13 Dampak Negatif Artificial Intelligence, Perlu Diwaspadai!

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terus berkembang dan membantu banyak pekerjaan rutin yang biasanya dilakukan oleh manusia. AI pun telah menjadi kekuatan transformatif di berbagai sektor.

Ini semua berkat kerja-kerja algoritma canggih dan kemampuan belajar mandiri, sehingga dapat merevolusi pengalaman bekerja dan belajar banyak hal. Akan tetapi, ada juga kendala yang timbul seiring berkembangnya AI.

Ketika AI semakin canggih dan bisa diakses secara luas, muncul pula potensi bahaya dari penggunaan atau bahkan penerapan kecerdasan buatan. Apa saja dampak negatif dari artificial intelligence ini?

13 Dampak Negatif Artificial Intelligence

Ketika kecerdasan buatan memainkan peran yang semakin besar dalam kehidupan sehari-hari, potensi dampaknya terhadap masyarakat dan kehidupan kita sehari-hari merupakan isu yang perlu kita ketahui dan bicarakan.

  1. Kurangnya Privasi Data

    Buat kamu yang sedang atau pernah menggunakan chatbot AI, filter wajah AI, dan teknologi terintegrasi kecerdasan buatan lainnya, data kamu akan didapat oleh mereka. Tetapi, bermuara ke mana data-data itu?

    Sistem AI akan mengumpulkan data pribadi penggunanya untuk disesuaikan dengan pengalaman pengguna. AI akan menggunakannya pula untuk melatih model AI yang biasa kamu gunakan, terutama AI yang diakses secara gratis.

    Salah satu contoh dampak negatif artificial intelligence adalah insiden bug terjadi pada ChatGPT tahun 2023 lalu. Beberapa pengguna bisa melihat riwayat chat pengguna aktif lainnya.

  2. Kurangnya Transparansi

    Dampak negatif artificial intelligence selanjutnya adalah kurangnya transparansi. Pasalnya, model AI dan deep learning sulit dipahami oleh pengguna dan orang awam.

    Kita bahkan tidak benar-benar mengetahui bagaimana AI membuat kesimpulan, dan inilah yang menyebabkan kurangnya penjelasan mengenai data yang digunakan algoritme AI hingga membuat keputusan yang bias.

  3. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

    Jika AI dapat menggantikan pekerjaan banyak karyawan di sebuah perusahaan, hal ini dapat meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi. Inilah salah satu dampak negatif artificial intelligence yang mungkin terjadi.

    Karyawan yang biasanya mengerjakan tugas manual dan berulang bisa mengalami penurunan upah hingga PHK. 

    Klaim luas bahwa AI telah mengatasi batasan sosial atau menciptakan lebih banyak lapangan kerja gagal memberikan gambaran mengenai dampaknya yang bisa saja yang terjadi justru sebaliknya.

  4. Berkurangnya Pengaruh Manusia

    Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi AI dapat mengakibatkan hilangnya pengaruh manusia. Penggunaan AI dalam layanan kesehatan dapat mengakibatkan berkurangnya empati dan nalar manusia. 

    Penerapan AI generatif di bidang kreatif juga dapat mengurangi kreativitas dan ekspresi emosional manusia. Interaksi manusia dalam intensitas tinggi dengan AI menyebabkan berkurangnya keterampilan komunikasi dan sosial.

  5. Ketergantungan Berlebihan

    Dampak negatif artificial intelligence selanjutnya adalah memungkinkan seseorang mengalami ketergantungan berlebihan pada AI. Ketergantungan ini dapat melemahkan beberapa kemampuan manusia. 

    Beberapa kemampuan itu seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan situasi baru. 

    Penggunaan asisten virtual, misalnya, dapat membuat manusia menjadi malas dan tidak terbiasa menyelesaikan masalah sendiri.

  6. Pengangguran Struktural

    Dampak negatif artificial intelligence lebih jauh bahkan dapat menyebabkan pengangguran struktural. Ini terjadi karena otomatisasi oleh AI berpotensi mengambil alih berbagai pekerjaan manusia. 

    Pekerjaan yang diambil alih AI seperti pekerjaan berulang dan manual. Misalnya, di pabrik, call center, dan bahkan pekerjaan kantoran seperti akuntansi dan analisis data. 

    Perusahaan mungkin akan terbantu dengan otomatisasi ini, namun dampaknya adalah perampingan perusahaan yang menyebabkan pengangguran massal dan kesenjangan sosial yang semakin lebar.

  7. Ancaman Keamanan dan Privasi

    Dampak negatif artificial intelligence lainnya adalah ancaman keamanan dan privasi. AI yang digunakan dalam pengenalan wajah, pengawasan massal, dan deepfake dapat membahayakan privasi dan keamanan individu.

    Pemerintah dan perusahaan dapat menggunakan AI untuk melacak pergerakan orang, memantau aktivitas mereka, dan bahkan memanipulasi opini mereka.

    Sebagai contoh, pemerintah China menggunakan AI untuk melacak pergerakan warganya melalui sistem pengenalan wajah. 

    Sedangkan deepfake video dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau merusak reputasi seseorang.

  8. Manipulasi dan Propaganda

    Dampak negatif artificial intelligence selanjutnya adalah memanipulasi atau dijadikan sebagai alat propaganda. AI dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah, propaganda, dan manipulasi opini publik. 

    Bot AI dan deepfake video dapat melakukan hal ini, sama seperti penyalahgunaannya untuk menyerang reputasi badan atau seseorang. Untuk skala yang lebih besar, hal ini dapat merusak demokrasi dan stabilitas sosial.

    Di beberapa negara, bot AI digunakan untuk menyebarkan propaganda politik dan memanipulasi hasil pemilu. Deepfake video digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang kandidat politik.

  9. Penyalahgunaan AI

    Dampak negatif artificial intelligence juga dapat menimbulkan korban sipil jika disalahgunakan untuk tujuan militer. Otonomi penuh dari robot dan AI dapat menyebabkan degradasi moral dan ketidakadilan. 

    Penggunaan drone AI dalam peperangan, misalnya, dapat menyebabkan korban sipil dan memicu pertanyaan tentang etika penggunaan AI dalam pertempuran atau untuk membunuh.

  10. Masalah Aksesibilitas

    Solusi berbasis AI mungkin tidak dapat diakses secara universal. Dalam bidang pendidikan, para pelajar memiliki kemampuan berbeda, terutama mereka yang memiliki gangguan penglihatan atau pendengaran. 

    Mereka mungkin saja menghadapi hambatan dalam memanfaatkan teknologi AI. Demikian pula, siswa yang tinggal di daerah pedesaan atau negara berkembang dapat menghadapi masalah konektivitas akan sulit mengakses AI.

  11. Kemungkinan Diagnosis yang Meleset

    Diagnosis untuk suatu penyakit didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari jutaan orang yang memiliki gejala dan kondisi serupa. Basis data AI harus mencakup informasi yang cukup tentang pasien. 

    Data-data yang terkumpul tersebut akan membantu AI untuk membuat perbandingan yang akurat. Namun, AI tak sepenuhnya bisa diandalkan tenaga medis untuk mendiagnosis penyakit.

    Jika terdapat kekurangan data tentang seseorang dari latar belakang tertentu, AI dapat membuat diagnosis yang salah. Akibatnya, jika dokter tidak memeriksanya lagi, pengobatan yang dianjurkan juga bisa salah.

    Inilah salah satu dampak negatif artificial intelligence, ketika perangkat AI yang tidak terlatih dengan baik justru dapat menambah kerugian, bahkan bisa menyebabkan kematian pula.

  12. Kegagalan Sistem

    Menjalankan bisnis merupakan tugas kompleks yang memerlukan banyak bagian untuk bergerak agar berfungsi dengan baik. Keberhasilan operasi sangat bergantung pada semua sistem yang bekerja dengan baik.

    Sayangnya, gangguan serius pada keseluruhan operasi bisa muncul jika sistem gagal. Di bidang jasa yang terintegrasi dengan AI, pemesanan hotel atau makanan lewat sistem bisa saja terjadi dua kali.

    Kemunginan lainnya adalah pesanan hilang atau salah tempat hingga pelanggan mungkin harus menunggu dalam waktu lama. Ini berimbas juga pada ketidakpuasan pelanggan, ulasan negatif, hingga merugikan bisnis.

  13. Biaya Operasi dan Perawatan yang Mahal

    Dampak negatif artificial intelligence selanjutnya adalah butuh banyak uang untuk memproduksi dan melakukan pemeliharaan AI. 

    AI sendiri adalah mesin yang sangat kompleks. AI juga mencakup perangkat lunak canggih yang harus diperbarui secara berkala untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang terus berubah. 

    Jika terjadi kegagalan krusial, prosedur untuk memulihkan sistem dan mengambil kode yang hilang bisa memakan waktu lama dan menghabiskan banyak uang.

Di balik kemudahan akses yang dapat meringankan pekerjaan kita sehari-hari, terdapat beberapa dampak negatif artificial intelligence yang perlu kita waspadai. Kamu juga perlu lebih cermat ketika bekerja dengan memanfaatkan AI.

Selain itu, kamu pun bisa mengasah kecermatan dan memperluas wawasan tentang aneka ragam budaya Indonesia serta informasi teknologi terkini bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse Indonesia adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse Indonesia, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Enggak cukup sampai di situ, di WonderVerse Indonesia kamu juga bisa merasakan pengalaman melihat alam Bali, Wakatobi, hingga Raja Ampat secara 360 dengan menggunakan VR! Kamu juga bisa menonton konser band atau penyanyi kesukaan kamu tanpa harus keluar rumah. Menarik ya? Yuk, coba sensasi jelajah Indonesia dan keseruan lainnya secara virtual di WonderVerse Indonesia sekarang!

news highlight