Jejak Sejarah Senjata Rencong, Warisan Budaya Kebanggan Aceh

Senjata rencong adalah senjata tradisional kebanggaan masyarakat Aceh. Senjata ini memiliki sejarah yang panjang dan kerap digunakan oleh rakyat Aceh untuk mengusir penjajahan di atas tanahnya sejak lama.

Bentuk senjata tradisional ini cukup unik dan memiliki relasi yang kuat dengan kebudayaan Islam.

Kamu bisa mengenal lebih lanjut mengenai senjata rencong dari Aceh, termasuk keunikannya, dan beberapa jenis senjata rencong lainnya dalam artikel berikut.

Sejarah Senjata Rencong

Sejarah Senjata Rencong - WonderVerse Indonesia

Senjata rencong erat kaitannya dengan pengaruh kebudayaan Islam di Aceh - WonderVerse Indonesia

Senjata rencong memiliki beberapa versi sejarah. Sebuah sumber menyebutkan bahwa senjata rencong ini telah ada pada awal abad ke-13 silam di masa pemerintahan Kerajaan Islam Samudra Pasai.

Sementara sumber lain menyebutkan penciptaan senjata rencong dimulai pada abad ke-16 atas perintah Sultan Alauddin Al-Qahar.

Senjata rencong juga dikisahkan sebagai senjata yang digunakan pendiri dan penguasa pertama Kesultanan Aceh, Sultan Ali Mughayat Syah. Senjata itu digunakan untuk berperang melawan Portugis di abad ke-16 silam.

Selain versi sejarah dari abad ke-13 dan ke-16, senjata rencong juga sempat dicatat dalam karya sastra hikayat Pocut Muhamat pada abad ke-18. Dalam hikayat tersebut dikisahkan bahwa tokoh Pocut Muhamat memerintahkan membuat senjata rencong, dan diperlukan besi yang terkumpul dari segala penjuru.

Di balik sejarah senjata rencong tersebut, senjata tradisional Aceh ini mendapatkan pengaruh dari senjata tikam kebudayaan Dong Son dari Vietnam Utara. Itu berarti, senjata rencong bisa jadi sudah ada sejak abad ke-1 Masehi dan sudah lebih dulu ada jauuh sebelum pengaruh Islam masuk ke Aceh.

Nah, setelah Islam masuk ke Aceh, barulah senjata rencong ikut mendapat pengaruh budaya Islam yang tampak dari bentuknya yang mengadopsi aksara Arab karena bentuk hurufnya cukup fleksibel. 

Simbolisme budaya Islam dalam senjata rencong pun dihubungkan dengan jihad atau perang suci. Rencong diibaratkan sebagai kekuatan senjata berada di tangan dan keyakinan pada kuasa Allah SWT.

Rencong diyakini memiliki kekuatan gaib hingga terdapat pepatah: “Tatob ngon reuncong jeuet lon peu-ubat, nyang saket yang tapansie Haba.”

Senjata rencong juga menjadi senjata yang mematikan di masa rakyat Aceh ingin mengusir kolonial Portugis hingga Belanda dari seluruh tanah Sumatra.

Rencong menjadi senjata yang mematikan bersama pedang dan bedil yang digunakan rakyat Aceh di medan perang.

Rencong menjadi senjata yang digunakan raykat, militer, kalangan bangsawan, petinggi militer, tokoh sejarah, hingga sultan.

Sejak dulu, senjata rencong diselipkan di area pinggang atau perut oleh setiap laki-laki dan perempuan Aceh sebagai simbol keperkasaaan, pertahanan diri, kebesaran, martabat, dan kepahlawanan rakyat Aceh.

Beberapa nama besar pejuang Aceh yang menggunakan senjata rencong dalam pertempuran seperti Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Pocut Meurah Intan, Laksamana Malahayati, Pocut Baren, Cut Nyak Dhien, Teuku Fakinah, dan banyak lagi.

Mereka semua adalah pejuang dari Aceh yang tak pernah melepas rencong dari pinggangnya.

Apa Keunikan Rencong?

Keunikan Senjata Rencong - WonderVerse Indonesia

Senjata rencong mengambil inspirasi bentuk dari kalimat ‘bismillah’ - WonderVerse Indonesia

Senjata rencong memiliki istilah penyebutan dalam bahasa Aceh, yaitu rincong hingga ditulis sebagai rintjoeng. Ini merupakan senjata pusaka rakyat Aceh yang menjadi simbol pertahanan diri dan kepahlawanan rakyat Aceh dari generasi ke generasi.

Rencong memiliki keunikan dari segi bentuk yang dianggap mewakili bentuk kalimat “bismillah.” Senjata rencong pun mengambil beberapa huruf hijayah sebagai inspirasi bentuknya. Misalnya aksarab ‘ba’ untuk gagang rencong yang tebal pada bagian sikunya dan melekuk hingga ke ujungnya.

Ada juga aksara ‘sin’ pada bujuran gagang yang digunakan untuk menggenggam. Kemudian aksara ‘mim’ tampak pada bentuk lancip menurun pada pangkal besi dekat gagang. Aksara ‘lam’ hadir pada lajur besi dari pangkal gagang hingga dekat bagian ujungnya. Aksara ‘ha’ tampak pada ujung yang meruncing di bagian bawah yang melekuk ke atas.

Senjata rencong zaman dahulu dibuat oleh utoh, yaitu empu/perajin senjata. Rencong tentu tidaak bisa dibuat sembarangan dan memerlukan waktu hingga bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Bahkan, kepemilikan rencong dulunya hanya oleh sultan dan uleebalang atau kaum bangsawan saja sebagai simbol kebesaaran.

Dalam perkembangannya, senjata rencong digunakan berbagai kalangan sebagai senjata perang, perkakas, maupun perhiasan.

Untuk membuat sebilah senjata rencong, perajin akan memanaskan bahan-bahan di tumpuen, dapur tempat menempa besi. Kemudian perajin mulai mengerjakan penempaan besi lalu dibakar menggunakan api bersuhu tinggi. Dalam pengerjaannya, perajin juga akan menempa besi berdasarkan desain hingga menjadi mata pisau yang tajam.

Proses pembakaran tersebut kemudian dituntaskan mendinginkan besi yang telah ditempa serta dibersihkan dari karat dengan cairan asam. Mata pisau senjata rencong ini kemudian terbentuk dan dihaluskan menggunakan kikir. Sentuhan selanjutnya adalah diberi hiasan.

Selanjutnya, perajin akan membuat gagang dan sarung dari bahan tanduk, kayu kemuning, atau gading. Terkadang, perajin juga membuatnya dari perak atau emas. Lekukan gagang dibentuk dengan besi bulat lalu dilubangi. Gagang yang melekuk itu kemudian diberi hiasan maupun ukiran. Sementara pisaunya diperhalus kertas pasir hingga sempurna.

Apa Fungsi dari Senjata Rencong?

Senjata rencong adalah simbol untuk kekuatan dan keberanian bagi masyarakat Aceh. 

Senjata yang sejak dulu digunakan sebagai senjata pertahanan diri ini adaah atribut utama dalam seragam tradisional Aceh untuk laki-laki

Biasanya, senjata rencong difungsikan pula sebagai atribut dalam acara-acara adat tertentu di Aceh. Bentuknya unik, terdiri dari gagang pendek dan pisau yang melengkung.

Makna historis dari senjata cukup mendalam bagi rakyat Aceh. Rencong juga menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah, khususnya di masa kolonial Belanda di tanah air.

Banyak cerita pahlawan dan pejuang Aceh yang menggunakan rencong dalam pertempuran melawan penjajah.

Di masa kini, penggunaan rencong telah beralih fungsi, terutama lebih mengedepanka fungsi simbolisnya sebagai warisan budaya dan kebanggaan masyarakat Aceh.

Fungsi lainnya, senjata ini juga kerap dipakai dalam tarian tradisional dan upacara adat Aceh sebagai identitas budaya dan kepahlawanan Aceh.

Rencong juga dijadikan sebagai pernak-pernik atau suvenir yang bisa dimiliki wisatawan ketika berkunjung ke Aceh.

Rencong pun menjadi senjata tradisional, simbol keberanian, kekuatan, dan warisan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.

Jenis-jenis Senjata Rencong

Jenis-jenis Senjata Rencong - WonderVerse Indonesia

Terdapat beberapa jenis senjata rencong dengan ciri khas masing-masing - WonderVerse Indonesia

Senjata rencong yang menjadi andalan rakyat Aceh sejak lama ternyata juga memiliki beberapa jenis. Senjata yang menyimbolkan harga diri rakyat Aceh ini memiliki jenis-jenis seperti:

  • Rincong meupucok

    Selanjutnya adalah jenis rincong meupucok. Senjata rencong jenis ini memilliki keunikan yaitu pucuk di atas gagangnya terbuat dari ukiran dari emas atau gading. 

    Kemudian bagian pangkal gagangnya dihiasi emas bermotif pucok rebung atau tumpal. Secara keseluruhan, panjang rencong meupucok ini bisa mencapai 30 cm.

    Rincong meupucok dilengkapi dengan batu permata di tampuk gagang. Bilahnya terbuat dari besi putih dan sarungnya dibuat dari gading yang diberi ikatan sepuhan emas.

  • RIncong meucugek

    Senjata rencong jenis rincong meucugek memiliki ciri khas seperti berupa cugek atau meucugek pada bagian gagangnya.Dalam bahasa Aceh, meucugek ini berarti bentuk seperti panahan dan perekat.

  • Rincong hulu puntong

    Rincong hulu puntong memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri pada hulu puntung. Senjata rencong ini adalah belati yang ditempa dengan logam. 

    Sementara pada bagian kepala rencong, materialnya adalah tanduk kerbau dan sarungnya terbuat dari kayu.

  • Rincong meukure

    Kemudian senjata rencong jenis rincong meukure memiliki perbedaan dengan jenis senjata rencong yang lain.

    Pada bagian mata rincong diberi hiasan tertentu seperti gambar bunga, ular, lipan, atau ukiran hiasan sejenisnya.

  • Rincong pudoi

    Jenis senjata rencong selanjutnya bernama rincong pudoi. Dalam kebudayaan Aceh, istilah pudoi ini berarti belum sempurna atau masih ada kekurangan. 

    Senjata rencong pudoi ini pun memiliki kekurangan yang terlihat pada bentuk gagang senjata tradisional tersebut.

Setelah Aceh bergabung dengan Indonesia, senjata rencong digunakan sebagai suvenir, cenderamata, atau pelengkap pakaian adat Aceh untuk pengantin laki-laki. 

Selain rencong, kamu juga bisa mengenal beragam senjata tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR. 


Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight