Saat berbicara mengenai bitcoin, blockchain, dan sebagainya, pasti kamu akan kerap menemukan kata desentralisasi atau decentralized.
Sebenarnya apa itu desentralisasi? Agar kamu lebih paham, berikut informasi mengenai definisi, manfaat, contoh, hingga kekurangan desentralisasi.
Apa yang Dimaksud dengan Desentralisasi?
Desentralisasi adalah konsep dan sistem yang penting dalam ekonomi digital - WonderVerse Indonesia
Desentralisasi adalah sebuah konsep yang memiliki arti berbeda-beda, tergantung dari konteks penerapannya. Konsep desentralisasi diterapkan di berbagai bidang, seperti politik, hukum, bisnis, ekonomi, hingga teknologi.
Dalam pembahasan ini, kamu akan memahami lebih jauh mengenai konsep desentralisasi dalam teknologi yang dibawa oleh blockchain, yaitu teknologi yang memungkinkan setiap server saling terhubung.
Tiap server memiliki peran yang membentuk semacam jaringan peer-to-peer. Berkat konsep ini, desentralisasi menjadi teknologi yang memudahkan pengguna mengirim mata uang digital.
Di samping itu, desentralisasi adalah teknologi yang memungkinkan pelacakan data lebih mudah serta memudahkan proses back up data bila salah satu server mengalami gangguan.
Dalam blockchain, desentralisasi punya fungsi seperti menetralisir gangguan sistem. Kemampuan ini dapat meningkatkan keamanan pada aset yang sudah disimpan oleh blockchain.
Ini karena sistem desentralisasi dalam blockchain memiliki kelebihan seperti mendukung aturan yang tidak perlu dipercaya pemulihan data yang lebih mudah; mengurangi tingkat ketergantungan; serta mengoptimalkan dispersi aset.
Meskipun membawa banyak dampak positif, konsep desentralisasi ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya menyulitkan koordinasi secara keseluruhan.
Sistem ini juga tidak ideal dan menimbulkan potensi persaingan yang tidak sehat. Bahkan, besar juga kemungkinan untuk terjadinya tumpang-tindih dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab.
Baca Juga: 7 Penerapan Digital Connectivity yang Mudahkan Hidup Manusia
Apa Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi?
Desentralisasi memiliki perbedaan mendasar dengan sentralisasi - WonderVerse Indonesia
Terdapat perbedaan antara sistem desentralisasi dan sentralisasi. Sistem yang tersentralisasi merupakan sistem keuangan yang memiliki otoritas sentral.
Sebagai contoh, pemerintah bertanggung jawab pada semua aspek ekonomi seperti mencetak uang, mengaplikasikan pajak pada laba yang diperoleh publik, mengizinkan bank untuk membuka rekening bagi masyarakat, menerapkan regulasi, dan lain-lain.
Nah, desentralisasi dalam blockchain mengubah semua sistem yang tersentralisasi tersebut. Teknologi blockchain dan kripto menerapkan sistem desentralisasi sebagai prinsip dasarnya.
Sistem desentralisasi adalah sistem yang tidak memiliki otoritas sentral namun masih bisa bekerja sama baiknya seperti seolah-olah ada otoritas sentral di baliknya. Namun, persyaratannya masih samar-samar.
Persyaratan tersebut bergantung pada peraturan-peraturan finansial dan hukum yang diaplikasikan oleh setiap negara di dalam sistemnya.
Secara umum, salah satu tujuan desentralisasi adalah mencegah terpusatnya keuangan. Dengan begitu, transaksi tanpa perantara, relatif aman, dan transaksi yang lebih murah, cepat, dan mudah diakses oleh siapa saja.
Apa Manfaat Desentralisasi dalam Blockchain?
Desentralisasi dapat mengurangi titik kelemahan sistem - WonderVerse Indonesia
Salah satu manfaat desentralisasi dalam blockchain adalah membuat lingkungan yang tidak dapat dipercaya hingga meningkatkan rekonsiliasi data. Berikut penjelasannya:
1. Membuat lingkungan yang ‘tidak dapat dipercaya’
Dalam jaringan blockchain yang terdesentralisasi, tidak ada seorang pun yang perlu mengetahui atau mempercayai orang lain. Setiap member memiliki salinan data yang sama dalam buku besar yang didistribusikan.
Selain itu, buku besar dalam jaringan tak bisa diubah atau dirusak dengan cara apa pun dan upaya itu dapat ditolak oleh sebagian besar anggota dalam jaringan.
2. Mengurangi titik kelemahan
Desentralisasi dapat mengurangi kelemahan sistem jika terlalu banyak ketergantungan pada pihak tertentu, seperti dalam sistem sentralisasi. Point of weakness ini menyebabkan kegagalan sistemik.
Salah satunya adalah kegagalan dalam menyediakan layanan yang dijanjikan atau tidak efisien akibat kehabisan sumber daya, pemadaman listrik, kemacetan, kurangnya insentif untuk layanan yang baik, atau korupsi.
3. Mengoptimalkan distribusi sumber daya
Desentralisasi dapat mengoptimalkan distribusi sumber daya. Tujuannya adalah agar layanan yang dijanjikan dapat diberikan dengan kinerja dan konsistensi yang lebih baik.
Desentralisasi juga berfungsi untuk mengurangi kemungkinan kegagalan yang sangat besar secara sistemik tadi dalam layanan yang ditawarkan.
4. Meningkatkan rekonsiliasi data
Perusahaan sering bertukar data dengan mitranya, yang pada gilirannya akan diubah dan disimpan di silo data kedua pihak.
Setiap kali ada perubahan data, muncul peluang kehilangan data atau salah masuk data. Dengan penyimpanan data terdesentralisasi, setiap entitas punya akses ke data secara real-time.
5. Mendorong pertumbuhan
Desentralisasi memungkinkan para kepala departemen untuk bekerja secara independen sehingga dapat bertumbuh dan memiliki persaingan yang sehat antar departemen lainnya.
Pada akhirnya, persaingan akan mengarah pada peningkatan dan peningkatan produktivitas dalam sebuah organisasi.
6. Kontrol yang lebih tinggi
Desentralisasi dapat membantu perusahaan melakukan evaluasi dan meninjau kinerja masing-masing departemen dan memberi mereka perspektif yang komprehensif tentang pekerjaan.
Akan tetapi, pengendalian merupakan tantangan terbesar dari desentralisasi dan manajemen yang stabil serta kartu skor sedang dikembangkan.
7. Mempercepat pengambilan keputusan
Sistem desentralisasi juga dapat mempercepat pengambilan keputusan perusahaan saat itu juga. Kemampuan mengambil keputusan yang cepat memungkinkan organisasi menjalankan operasinya dengan cepat dan efektif.
8. Pengembangan administratif
Metode dalam desentralisasi akan mempertanyakan penilaian dan teknik manajerial. Hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri, mendorong kemandirian. Pengambilan keputusan menghasilkan pengembangan organisasi.
9. Pengembangan keterampilan eksekutif
Desentralisasi juga memungkinkan karyawan melakukan tugas secara individual serta menciptakan lingkungan untuk meningkatkan keahliannya dan tanggung jawab yang lebih signifikan.
Baca Juga: Sistem Blockchain, Simpan Data dengan Aman dan Transparan
Apa Saja Kekurangan dari Desentralisasi?
Di balik semua manfaat dan kelebihannya, sistem desentralisasi ini juga memiliki kekurangan, antara lain:
1. Kejahatan siber
Dalam jaringan blockchain, semua pengguna adalah anonim dan bisa berdampak pada aktivitasnya. Hal ini dapat memicu penyalahgunaan atau kriminalitas di dunia siber.
Akan tetapi, saat ini sudah semakin banyak instrumen yang bisa digunakan untuk melacak pelaku kriminal di blockchain.
2. Biaya lebih mahal
Jaringan yang terdesentralisasi sangat kompleks, dan inilah yang menyebabkan biaya transaksi dan pembuatan lebih mahal jika dibandingkan dengan jaringan sentralisasi atau terpusat.
3. Bergantung pada penggunanya
Desentralisasi jaringan juga sangat bergantung pada pengguna yang bekerja sebagai node untuk mengoperasikan jaringan dengan baik.
Apa Contoh dari Desentralisasi?
Contoh desentralisasi adalah penggunaan cryptocurrency - WonderVerse Indonesia
Berikut ini adalah beberapa contoh desentralisasi yang perlu kamu ketahui:
1. Teknologi Blockchain
Dalam teknologi blockchain, data disimpan di beberapa node jaringan yang terdesentralisasi dan tidak dikendalikan oleh satu entitas tunggal.
Berarti tidak ada satu pemegang kunci yang dapat mengontrol data atau mengubah transaksi. Ini memungkinkan keamanan dan integritas data yang lebih mudah.
2. Smart Contract
Kontrak cerdas dioperasikan secara otomatis dan berjalan di atas teknologi blockchain. Pengoperasian secara terdesentralisasi tidak memerlukan pemrosesan oleh pihak ketiga.
Kontrak cerdas menawarkan kerahasiaan yang kuat dan tingkat kepercayaan yang tinggi karena diatur oleh prinsip-prinsip matematika.
3. Teknologi IoT
Internet of Things (IoT) adalah jaringan perangkat terkoneksi internet yang dapat memonitor dan mengontrol lingkungan. Teknologi ini akan mengefisienkan berbagai industri seperti manufaktur, transportasi, dan rumah pintar.
Dalam sistem IoT, perangkat dapat beroperasi secara terdesentralisasi tanpa perlu terhubung ke server pusat. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan responsi sistem.
4. Teknologi Cloud
Teknologi Cloud memungkinkan akses ke data dari jarak jauh melalui jaringan internet yang terhubung. Sistem ini memiliki keamanan dan kontrol akses yang terdesentralisasi.
Pengguna dapat mengakses data melalui beberapa server yang terhubung dalam jaringan terdesentralisasi tanpa harus tergantung pada satu server tunggal.
5. Teknologi P2P
Peer-to-peer (P2P) adalah sistem jaringan komputer yang memungkinkan komputer saling terhubung secara langsung dan berbagi sumber daya tanpa harus melalui server pusat.
Teknologi P2P dikembangkan terutama untuk berbagi file dan data. Hal ini memungkinkan terdesentralisasi dan menghasilkan penghematan biaya dan waktu.
Baca Juga: 11 Koin Metaverse yang Penting untuk Pilihan Investasimu
Nah, itu dia sekilas mengenai konsep teknologi desentralisasi ini. Kamu dapat mengenali konsep desentralisasi ini lebih jauh sambil melakukan berbagai aktivitas seru lainnya di pulau-pulau yang ada di WonderVerse Indonesia.
WonderVerse Indonesia adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse Indonesia, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.
Enggak cukup sampai di situ, di WonderVerse Indonesia kamu juga bisa merasakan pengalaman melihat alam Bali, Wakatobi, hingga Raja Ampat secara 360 dengan menggunakan VR! Kamu juga bisa menonton konser band atau penyanyi kesukaan kamu tanpa harus keluar rumah. Menarik ya? Yuk, coba sensasi jelajah Indonesia dan keseruan lainnya secara virtual di WonderVerse Indonesia sekarang!