Baju Adat Nias, Ciri Khas dan Keunikannya yang Mempesona

Baju adat Nias, seperti baju adat daerah manapun di Indonesia, tentu memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri untuk menjelaskan identitas laki-laki dan perempuan Nias. Ada beberapa jenis baju adat Nias yang memiliki warna, corak, motif, tingkatan, serta filosofi masing-masing, dan itulah yang perlu kamu kenali dan ketahui.

Yuk, simak uraian mengenai keunikan baju adat Nias, termasuk ragam jenis serta fungsi-fungsinya di bawah ini.

Keunikan Baju Adat Nias

Keunikan Baju Adat Nias - WonderVerse Indonesia

Baju adat Nias memiliki beberapa atribut dengan keunikan masing-masing - WonderVerse Indonesia

Ada ciri khas dan keunikan tersendiri pada masing-masing baju adat Nias. Keunikan tersebut muncul dari atribut yang dikenakan untuk melengkapi baju adat Nias tersebut. Beberapa atribut itu antara lain perhiasan, senjata, dan motif-motif tertentu.

Ciri khas yang berbeda-beda ini memiliki filosofi tersendiri serta menjadi identitas bagi pakaian adat Suku Nias di Pulau Nias. Nah, baju adat Nias sendiri bernama Baru Oholu yang filosofi dan ciri khasnya dibedakan berdasarkan warna dan motifnya untuk menjelaskan hierarki. Di antaranya adalah:

  • Warna kuning corak persegi

    Baju adat Nias yang berwarna kuning dan bercorak persegi dikenal dengan sebutan Nim Obakola. Sementara yang bercorak motif bunga kapas disebut Ni Obowo Gafasi. Motif pada baju ini hanya dipakai oleh kaum bangsawan saja, karena motifnya menggambarkan kejayaan dan kekuasaan pemakainya.

  • Warna merah corak segitiga

    Baju adat Nias selanjutnya adalah baju berwarna merah yang memiliki corak berbentuk segitiga bernama Ni’ohulayo. Pakaian adat Suku Nias ini digunakan oleh prajurit atau pendekar untuk menggambarkan keberanian. Baju ini juga menjadi simbol kapabilitas para prajurit membela tanah kelahirannya.

  • Warna putih

    Baju adat Nias warna putih umumnya digunakan oleh para Ere atau pemuka agama. Di zaman dahulu, para pemuka agama merupakan orang-orang yang dianggap suci dan mampu memanjatkan doa dan kebaikan bagi masyarakatnya. Warna putih untuk baju adat Nias menggambarkan kesucian, damai, dan ketulusan.

  • Warna hitam

    Baju adat Nias yang berwarna hitam umumnya digunakan oleh rakyat dari kalangan masyarakat biasa atau rendah. Di balik itu, warna hitam menggambarkan kewaspadaan, kesedihan, dan ketabahan. Menurut sistem kerajaan umum, orang-orang yang memakai baju berwarna hitam bisa dibilang rakyat jelata.

Ragam Baju Adat Nias dan Fungsinya

Ragam Baju Adat Nias dan Fungsinya - WonderVerse Indonesia

Ragam baju adat Nias memiliki hierarki berdasarkan warna atau coraknya - WonderVerse Indonesia

Di balik perbedaan corak, motif, warna, dan ciri khasnya, baju adat Nias Selatan pada dasarnya sama saja dengan baju adat Nias Utara. Sebenarnya hanya ada sedikit perbedaan dalam baju adat Nias, terutama pada ukuran serta coraknya.

Ragam perhiasan pun dipadukan dengan baju adat Nias untuk membuat tampilan orang yang mengenakannya lebih cantik. Di antaranya adalah anting, kalung, gelang, dan lain-lain yang turut menggambarkan kedudukannya pemakainya. Nah, berikut ini adalah penjelasan masing-masing baju adat Nias dan atributnya:

  • Baru Oholu

    Baru Oholu merupakan baju adat Nias untuk laki-laki. Baju adat ini berwarna merah atau kuning yang dikombinasikan dengan corak hitam dan emas. Dalam pola yang hampir sama, baju adat Nias untuk perempuan bernama Baru Ladari atau Baru Isito. 

    Baju tersebut berwarna merah atau kuning, serta dikombinasikan dengan corak berwarna hitam dan emas.

  • Saombo dan rompi Baru Oholu 

    Baju adat Nias Baru Oholu untuk laki-laki dilengkapi dengan Saombo atau cawat dan rompi yang terbuat dari kulit kayu pohon oholu.

  • Isito

    Isito merupakan jenis rompi yang berbahan dasar serat kulit pohon isito. Hal ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat Pulau Nias saat itu bahwa seseorang bisa akan menjadi sangat berkuasa ketika memakai pakaian tenun dengan serat isito.

  • Ladari

    Masih dalam jenis rompi, ada lagi yang bernama Ladari. Atribut yang melengkapi baju adat Nias ini merupakan jaket atau rompi berkualitas rendah yang terbuat dari serat rumput dan biasanya digunakan oleh rakyat biasa.

  • U’i

    U’i adalah bawahan rok atau kain yang digunakan oleh perempuan Nias. Kain ini juga dibuat dari serat isito. Seorang perempuan yang memakai U’i ini akan dipandang memiliki derajat yang tinggi.

  • Afasi Niha 

    Afasi Niha merupakan kain katun lembut yang proses pembuatannya adalah dengan cara dipintal dan ditenun untuk menutup bagian-bagian tertentu pada kainnya. Afasi Niha sangat jarang ditemukan dan hanya dipakai oleh para kaum bangsawan saja bahkan termasuk yang jarang sekali digunakan oleh masyarakat. 

  • Kalabubu 

    Kalabubu merupakan perhiasan penting digunakan oleh laki-laki Nias. Kalabubu adalah kalung yang dibuat dari tempurung kelapa, bahkan ada juga yang dibuat dari tempurung kura-kura. Kalung ini tak bisa digunakan sembarangan, karena hanya bisa dipakai oleh para pendekar perang saja.

  • Anting besi atau perak 

    Anting besi atau perak hanya digunakan oleh laki-laki di bagian telinga kanan. Di Nias Utara, anting-anting besi atau perak ini memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan bisa sebesar kepala laki-laki dewasa.

  • Kumis logam 

    Kumis logam merupakan perhiasan yang sangat unik dan melengkapi baju adat Nias. Kumis logam adalah atribut yang hanya bisa dipakai oleh pendekar perang, untuk menjelaskan tanda kekuatan dan keberaniannya.

  • Saru Dalinga

    Selanjutnya adalah Saeru Dalinga, yaitu sebuah anting-anting emas yang dipakai oleh perempuan Nias. Pada zaman dahulu, ukuran Saeru Dalinga ini sangat besar, namun anting ini dibuat dalam ukuran yang lebih kecil untuk mempermudah pemakaiannya seiring dengan perkembangan zaman.

  • Nifatali Bulumio 

    Jenis kalung berikutnya bernama Nifatali Bulumio, yaitu sebuah kalung yang dibuat dari anyaman daun janur. Saat ini, jenis kalung ini diberikan untuk menyambut tamu yang datang ke Pulau Nias. Karena pola anyamannya cukup rumit, tidak banyak masyarakat Nias yang bisa membuat kalung ini.

Selain deretan atribut baju adat Nias di atas, ada juga hiasan kepala berukuran besar berupa mahkota atau tutup kepala. Biasanya aksesori ini hanya digunakan oleh para kepala suku dan bangsawan saja.

Khusus untuk acara-acara penting seperti pernikahan, laki-laki dan perempuan Nias umumnya mengenakan Baru Oholu dan Baru Isito. Kedua jenis baju adat Nias ini dikenakan oleh laki-laki dan perempuan dengan warna emas atau kuning yang dipadukan dengan warna hitam, putih, atau merah.

Untuk melengkapinya, mempelai perempuan biasanya mengenakan perhiasan emas, tembaga, kuningan, kerang, dan manik-manik sesuai dengan adat. Kini kedua jenis baju adat Nias ini sudah sering disewa atau dijual untuk kostum prewedding maupun pernikahan secara adat di Pulau Nias.

Ragam baju adat Nias beserta masing-masing atribut dan fungsinya ini penting untuk kamu ketahui demi menambah wawasan tentang kebudayaan Indonesia. Di samping itu, kamu bisa mengenal kebudayaan Nias yang terkenal, makanan khas, dan lain sebagainya bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR. 

Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight