Tari Ratoh Jaroe berasal dari tanah yang sama dengan Tari Saman berasal, Aceh. Sekilas, Tari Ratoh Jaroe ini juga memiliki kemiripan dengan Tari Saman, lalu apa bedanya?
Kamu bisa simak pembahasan mengenai keunikan, sejarah singkatnya, gerakan tari, kostum, riasan penari, hingga perbedaaan antara Tari Ratoh Jaroe ini dengan Tari Saman dalam artikel berikut.
Apa Keunikan dari Tari Ratoh Jaroe?
Tari Ratoh Jaroe biasanya dibawakan 10 orang atau berjumlah genap - WonderVerse Indonesia
Tari Ratoh Jaroe memilliki sejumlah keunikan, antara lain:
1. Penari wajib berjumlah genap
Tari Ratoh Jaroe memiliki keunikan dari segi jumlah penari yang wajib berjumlah genap. Tarian ini cukup unik karena berkembangnya justru di Jakarta, bukan di Aceh.
Setidaknya 10 penari, atau berapapun asalkan berjumlah genap untuk membawakan tarian tradisional ini. Penari akan bergerak mengikuti irama rapai, alat musik pukul khas Aceh.
2. Dilengkapi syair
Tarian ini juga dilengkapi syair yang dilantunkan dalam salah satu babak dan dibawakan oleh seorang pembawa syair dalam bahasa Aceh di kiri dan kanan formasi penari.
Tarian ini begitu meriah, bahkan dapat memasukkan nilai-nilai agama Islam lewat syair di antara tarian.
3. Asal-usul kata Tari Ratoh Jaroe
Secara etimologi, ‘Ratoh Jaroe’ berasal dari kata “ratoh” yang berarti “berkata” dan “jaroe” yang berarti “jari tangan”.
Jadi, asal-usul kata ini dapat diartikan sebagai tarian dengan melantunkan syair atau menuturkan kisah sambil diiringi petikan-petikan jari tangan.
4. Koreografi
Koreografi Tari Ratoh Jaroe memilikki gerakan sporadis, ritmis, tetap mempertahankan estetika komposisi, serta keluwesan gerakan penarinya.
Tarian ini memiliki total 33 gerakan dan lima kali pengulangan gerak. Secara khusus para penari menggunakan tubuh bagian atas, terutama tangan, lengan, dan kepala dalam posisi duduk.
Selain itu, para penari juga menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Aceh mengikuti tempo yang dimainkan dua penabuh rapai.
5. Perlu latihan intensif
Jumlah gerakan yang sangat banyak, harus tampil dengan keseragaman formasi, dan harus tepat waktu membuat tarian ini memerlukan latihan intensif. Pasalnya, penari harus konsentrasi penuh agar tampil sempurna.
Bagaimana Latar Belakang Tari Ratoh Jaroe?
Tari Ratoh Jaroe diciptakan oleh koreografer Dek Gam di Jakarta - WonderVerse Indonesia
Berdasarkan catatan sejarah, Tari Ratoh Jaroe sebenarnya tidak langsung berasal dari Aceh. Tarian ini merupakan hasil kreasi seorang seniman tari asal Aceh, Dek Gam.
Dek Gam adalah pencetus Tarian Ratoh Jaroe yang ia ciptakan setelah ia merantau ke Jakarta dengan berbekal keahliannya di bidang seni tari.
Dek Gam kemudian mengeksplorasi gerakan-gerakan beberapa tarian daerah Aceh untuk digabungkan, misalnya Tari Likok Pulo dan lain sebagainya.
Kerja keras Dek Gam untuk membangun sebuah tarian membuat banyak orang menyukai kreasi tarian ini yang masih berkaitan erat dengan ragam jenis tarian lain dari Aceh.
Baca Juga: Tari Saman, Tarian Asal Serambi Mekkah dengan Makna Mendalam
Gerakan Tari Ratoh Jaroe
Tari Ratoh Jaroe memiliki beberapa variasi pola gerakan tangan - WonderVerse Indonesia
Tari Ratoh Jaroe memiliki beberapa variasi pola gerakan tangan. Beberapa gerakan dianggap sebagai gerakan utama yang sering dipertontonkan antara lain:
1. Gerak masuk pertama
Gerakan awal Tari Ratoh Jaroe adalah ketika para penari memasuki area pementasan dengan berjalan biasa. Kemudian mereka melakukan pembagian dua kelompok penari.
Satu kelompok masuk dari kiri dan kelompok lainnya masuk dari kanan. Terkadang, para penari pun memperagakan gerakan tangan tertentu sambil berjalan membentuk barisan.
2. Pempeng
Gerakan Tari Ratoh Jaroe ini adalah formasi duduk dalam pola unik yang kemudian dikenal sebagai pola “1 x 8 + 6.”
Dalam gerakan ini, para penari mempergakan gerakan tangan dalam pola yang cepat dan serempak. Gerakan ini membuat Tari Ratoh Jaroe begitu mengagumkan.
3. Ja ku timang
Gerakan bernama ja ku timang adalah ciri khas dalam Tari Ratoh Jaroe yang muncul ketika pertunjukkan memasuki bagian alunan syair mendayu-dayu yang memuat pesan-pesan bijak dan bajik.
Gerakan ini adalah gambaran keceriaan serta kebahagiaan masyarakat Aceh. Uniknya, gerakan ja ku timang dimulai dengan tempo yang pelan dan secara bertahap menjadi cepat.
4. Lilahoyan
Gerakan lilahoyan memperagakan pola gerakan yang menjadi simbol semangat keceriaan serta kekompakan.
Para penari akan mengangkat tangan secara bergantian dengan penari lain di sampingnya membuat pola gelombang diiringi teriakan sehingga tarian ini semakin meriah.
5. Gerakan akhir
Tari Ratoh Jaroe diakhiri dengan gerakan membuat pola akhir, biasanya dibuat berbeda pada level berdiri penarinya.
Pola ini biasanya akan semakin kompleks, misalnya membentuk konfigurasi bendera atau pola-pola detail lainnya.
Baca Juga: 11 Tarian Aceh, Identitas Budaya Luhur dan Penuh Rasa Syukur
Apa Kostum yang Digunakan Pada Tari Ratoh Jaroe?
Tari Ratoh Jaroe biasanya mengenakan kostum berwarna dan polos - WonderVerse Indonesia
Para penari Tari Ratoh Jaroe biasanya mengenakan kosum tanpa motif dan berwarna-warni, mulai dari merah, hijau, biru, kuning, dan lain sebagainya.
Kostum penari dipadukan dengan songket khas Aceh, jilbab, lengkap dengan ikat kepala yang warnanya senada dengan kostum yang dikenakannya.
Tujuan perpaduan antara pakaian warna-warni, jilbab, dan songket ini menggambarkan citra masyarakat Aceh yang memegang teguh syariat Islam. Sedangkan ikat kepala adalah ciri khas budaya Aceh.
Sementara untuk tata riasnya, para penari Tari Ratoh Jaroe tampil dengan konsep riasan cantik. Riasan yang digunakan para penari tidak terlihat mencolok karena menyesuaikan kostum tari.
Jika dilihat lebih detail, para penari umumnya mengenakan riasan natural dan tidak ada bagian yang lebih ditonjolkan.
Baca Juga: Kebudayaan Aceh, Warisan Tradisi yang Kaya dan Kompleks
Perbedaan Tari Ratoh Jaroe dan Tari Saman
Sama-sama dari Aceh, Tari Ratoh Jaroe berbeda dengan Tari Saman - WonderVerse Indonesia
Tari Ratoh Jaroe memiliki kemiripan dengan Tari Saman. Lalu, apa perbedaan kedua tarian ini?
Perbedaannya terlihat dari para penarinya. Tari Ratoh Jaroe hanya dibawakan oleh penari perempuan saja. Sementara Tari Saman bisa dibawakan laki-laki atau perempuan.
Tari Ratoh Jaroe sendiri memiliki makna semangat yang ditunjukkan oleh masyarakat Aceh, khususnya perempuan Aceh. Tarian ini pun hanya dibawakan oleh penari perempuan saja.
Selain itu, Tari Ratoh Jaroe banyak menggunakan pola lantai garis lurus dan horizontal. Pola lantai ini menggambarkan hubungan antar manusia, yaitu sejajar dan sama.
Kostum tarian ini juga biasanya polos dengan warna merah, hijau dan kuning, sedangkan dalam Tari Saman, kostumnya memiliki motif.
Riasan penari Tari Ratoh Jaroe tidak mencolok dan lebih natural. Sementara penari Tari Saman biasanya dirias lebih mencolok untuk menampilkan kecantikan para penarinya.
Itulah keunikan Tari Ratoh Jaroe, tarian Aceh yang perkembangannya justru dimulai di Jakarta. Tarian ini memilliki kemiripan sekaligus perbedaan dengan Tari Saman yang lebih terkenal.
Selain Tari Ratoh Jaroe, kamu juga bisa mengenal ragam budaya Aceh lainnya untuk menambah wawasan bersama WonderVerse Indonesia.
WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.
Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR.
Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!