12 Alat Musik Aceh dengan Suara Unik sebagai Media Dakwah

Ragam alat musik Aceh merupakan elemen kebudayaan Indonesia, khususnya dari tanah rencong, yang penting untuk kamu kenali. 

Kamu bisa mengetahui ragam alat musik tradisional Nanggroe Aceh Darussalam yang sejak lama dikenal sebagai pengiring hiburan, upacara adat, atau menyambut tamu kehormatan.

Apa Nama Alat Musik Daerah Aceh?

Mengenal Ragam Alat Musik Aceh - WonderVerse Indonesia

Alat musik Aceh memiliki ragam rupa, bunyi, dan fungsi yang unik - WonderVerse Indonesia

Alat musik tradisional Aceh memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan berbagai alat musik tradisional di daerah lainnya di Indonesia. 

Alat musik Aceh sejak lama dikenal sebagai instrumen pengiring hiburan rakyat, acara penting, upacara adat, hingga media berdakwah yang dimainkan dengan cara ditiup maupun dipukul.

Berikut adalah ragam alat musik tradisional Aceh yang perlu kamu ketahui:

  1. Arbab

    Apa itu alat musik Arbab? Arbab merupakan salah satu alat musik Aceh yang dimainkan dengan cara dipetik. Bahan pembuatnya tempurung kelapa, kulit kambing, dan dawai.

    Arbab memiliki dawai yang asal-usulnya dibawa oleh orang-orang Persia ke Aceh di zaman dahulu. Arbab memiliki dua bagian, yaitu instrumen induk dan penggesek. 

    Musik arbab berkembang di Pidie, Aceh Besar, dan Aceh Barat yang sejak lama digunakan sebagai pengiring pertunjukan dan acara rakyat. 

    Kini, arbab dinyatakan hampir punah karena terakhir kali terlihat dimainkan pada zaman pendudukan Jepang silam.

  2. Bangsi alas

    Alat musik Aceh selanjutnya bernama bangsi alas, instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. Alat musik ini berasal dari Alas di Kabupaten Aceh Tenggara. 

    Bangsi alas dibuat secara tradisional yang pembuatannya dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di desa atau kampung.

    Bangsi alas sengaja dihanyutkan di sungai yang mengalir ketika ada orang meninggal dunia. 

    Bangsi itu akan diambil lagi oleh pembuatnya. Bangsi alas juga akan dibungkus dengan perak atau suasa jika pemilliknya adalah orang kaya.

  3. Bereguh

    Alat musik Aceh selanjutnya bernama bereguh, alat musik tiup yang materialnya adalah tanduk kerbau. Bereguh memiliki nada yang terbatas, tergantung pada teknik meniupnya. 

    Alat musik tradisional berfungsi sebagai alat komunikasi, terutama jika sedang berada di hutan. Alat musik tradisional ini dulunya populer di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, dan lainnya.

  4. Canang

    Canang merupakan alat musik Aceh yang dimainkan dengan cara dipukul. Canang terbuat dari kuningan yang tampak seperti gong. 

    Bagaimana cara memainkan alat musik canang? Canang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu. 

    Apa fungsi dari alat musik canang? Canang biasanya difungsikan sebagai pengiring tarian tradisional di berbagai wilayah di Aceh.

Baca Juga: Kebudayaan Aceh, Warisan Tradisi yang Kaya dan Kompleks

  1. Celempong

    Selanjutnya adalah alat musik Aceh bernama celempong. Ini adalah alat musik unik yang dimainkan dengan cara disusun terlebih dahulu di antara kedua kaki. 

    Alat musik tradisional ini cukup populer di Kabupaten Tamiang. Kini, celempong dimainkan oleh orang tua saja.

    Alat musik ini dulunya dimainkan oleh gadis-gadis, dan hanya boleh dimainkan perempuan saja. Celempong tertua diperkirakan telah berusia lebih dari 100 tahun.

  2. Serune kalee

    Serune kalee adalah alat musik Aceh yang telah lama berkembang di sana. Alat musik ini begitu populer, terutama di wilayah Aceh Utara, Pidie, Aceh Besar, hingga Aceh Barat. 

    Kayu, kuningan, dan tembaga merupakan material untuk membuat alat musik tradisional yang satu ini.

    Alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup ini biasanya dimainkan bersama rapai dan geundrang. 

    Apa fungsi dari alat musik Serune Kalee bagi masyarakat Aceh? Serune kalee akan dimainkan dalam acara hiburan rakyat, pengiring tarian tradisional, dan menyambut tamu kehormatan.

  3. Geundrang

    Alat musik Aceh berikutnya bernama geundrang, alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan biasanya menjadi perangkat pengiring alat musik serune kalee. 

    Geundrang populer di daerah Aceh Besar dan pesisir Aceh. Geundrang berfungsi sebagai alat penjaga tempo dalam permainan musik tradisional Aceh.

  4. Taktok trieng

    Taktok trieng adalah alat musik Aceh yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini terbuat dari bambu dan ditemukan di beberapa kabupaten, seperti Pidie, Aceh Besar, dan lainnya.

    Taktok trieng memiliki dua fungsi. Pertama, taktok trieng yang hanya digunakan di langgar atau balai pertemuan. 

    Kedua, taktok trien yang digunakan di sawah yang berfungsi sebagai pengusir hama atau burung-burung yang dapat merusak padi dan tanaman bahan pangan lainnya.

Baca Juga: 11 Tarian Aceh, Identitas Budaya Luhur dan Penuh Rasa Syukur

  1. Bebelan

    Bebelan adalah alat musik Aceh yang diimainkan dengan cara ditiup. Alat musik tradisional ini masih masuk dalam kelompok serunai atau hobo, tetapi bentuk bebelan ini juga tak kalah unik. 

    Bebelan umumnya memiliki lima lubang yang dapat menghasilkan bunyi berbeda-beda ketika ditiup.

  2. Rapai

    Bagaimana cara memainkan alat musik rapai? Rapai adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Wujudnya seperti rebana dengan warna dasar hitam dan kuning.

    Penggunaan material kayu dan kulit binatang menjadikan rapai memiliki bunyi yang khas. Rapai biasanya digunakan sebagai pengiring kesenian tradisional di Aceh. 

    Ada beragam jenis rapai, mulai dari rapai pasee atau rapai gantung, rapai daboih, rapai geurimpheng, rapai pulot, dan rapai anak.

  3. Tambo

    Tambo adalah alat musik Aceh sejenis tambur dibuat dari material bak iboh atau batang iboh dan kulit sapi. Sementara rotan juga ditambahkan sebagai alat peregang kulit sapi.

    Bagaimana cara memainkan alat musik rapai? Tambo dimainkan dengan cara dipukul. Di masa lalu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu salat di Aceh. 

    Tambo juga digunakan untuk mengumpulkan masyarakat untuk bermusyawarah. Sayangnya, kini tambo jarang digunakan karena fungsinya telah tergantikan olah mikrofon dan pengeras suara.

  4. Teganing

    Teganing merupakan alat musik pukul tradisional asal Gayo, yang dikenal secara luas di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

    Teganing terbuat dari seruas bambu dengan mencukil kulit bambu sebagai senar dengan cara memukul dengan tongkat kecil dari belahan bambu tersebut. 

    Dahulu, teganing dimainkan oleh gadis Gayo yang sedang menjaga padi yang dijemur. Kini, teganing ini dimainkan untuk musik pengiring tari-tarian khas Gayo.

Baca Juga: Pakaian Adat Aceh, Segenap Ciri Khas yang Penuh Wibawa

Alat musik Aceh memiliki keunikan tersendiri dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda.

Masing-masing alat musik tersebut penting untuk kamu ketahui demi melestarikan unsur kebudayaan Aceh yang luhur. Kamu juga bisa menyimak ragam budaya Aceh lainnya bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR. 

Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight