Senjata kujang merupakan senjata tradisional suku Sunda. Senjata tradisional ini memiliki bentuk unik dengan ciri khas tersendiri, yaitu tampak seperti pisau melengkung dengan ujung yang tajam.
Senjata kujang terbuat logam berupa besi atau baja dan gagangnya dilapisi kayu berhiaskan ukiran yang rumit.
Senjata tradisional asal Provinsi Jawa Barat ini juga dipercaya memiliki kesaktian. Kamu bisa menyimak beragam hal terkait senjata kujang ini dalam pembahasan berikut.
Sejarah Senjata Kujang
Senjata kujang menjadi unsur penting dalam kebudayaan Sunda - WonderVerse Indonesia
Kujang merupakan salah satu unsur penting dalam kebudayaan Suku Sunda. Senjata ini pernah tercatat dalam naskah kuno karya pemimpin Kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi, dari tahun 1518 berjudul Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian.
Dalam naskah kuno itu disebutkan bahwa kujang merupakan salah satu alat pertanian yang digunakan petani untuk menebas tanaman perdu.
Para petani akan memotong tanaman perdu yang tumbuh liar di lahan yang akan ditanami padi. Kujang juga digunakan pula untuk menyiangi rumput di masa itu.
Sebuah versi menyebutkan, senjata kujang diperkirakan telah muncul pada tahun 1170 di era Kerajaan Pajajaran. Senjata kujang yang sedemikian rupa didesain oleh Mpu Windo Sarpo, Mercukunda, dan Ramayadi.
Ada juga sumber yang mengatakan bahwa senjata kujang juga dibuat pada abad ke-8 atau abad ke-9 Masehi.
Dalam versi sejarah ini, senjata kujang digunakan para petani dan peternak untuk melindungi diri dari serangan hewan buas hingga dalam perkembangannya juga digunakan untuk pertahanan diri dalam peperangan.
Di era yang lebih modern, senjata tradisional ini juga pernah menjadi senjata perlawanan di masa kolonial Belanda. Kujang juga pernah digunakan Pangeran Diponegoro untuk melawan kolonial Belanda.
Kujang tidak sekadar senjata tajam saja, tetapi juga untuk melengkapi kebutuhan ritual serta nilai-nilai kebudayaan Suku Sunda di masa silam.
Kujang juga menjadi simbol status sosial, pangkat jabatan, penghormatan pada pemimpin yang berjasa besar, serta manifestasi dari nilai-nilai ajaran kebaikan.
Baca Juga: 7 Pakaian Adat Jawa Barat dan Aksesori Unik Khas Tanah Sunda
Apa Fungsi Senjata Kujang?
Senjata kujang pernah berfungsi sebagai senjata perang di masa silam - WonderVerse Indonesia
Senjata kujang sempat digunakan masyarakat Sunda di masa silam sebagai senjata untuk berperang. Namun, fungsi dari senjata kujang juga bergeser dari alat pertahanan diri di kala peperangan menjadi alat pertanian.
Senjata kujang digunakan dalam Upacara Nyacar, yaitu upacara adat ketika menebang pohon untuk membuka ladang. Beberapa fungsi senjata kujang dapat kamu ketahui dari beberapa jenis-jenisnya, antara lain:
Pusaka
Pusaka berarti jenis senjata kujang yang berfungsi sebagai simbol keagungan dan perlindungan. Ini berarti kujang ini mengandung nilai sakral dalam kebudaayaan Sunda.
Pakarang
Pangarak berarti senjata kujang yang digunakan sebagai perangkat dalam sebuah upacara adat.
Pangarak
Pakarang berarti fungsi senjata kujang yang digunakan sebagai senjata pertahanan diri. Uniknya, senjata jenis ini memiliki ukuran yang cenderng lebih pendek.
Pamangkas
Pamangkas berarti senjata kujang yang digunakan masyarakat untuk alat-alat pertanian.
Sementara berdasarkan bentuk desainnya, kujang juga terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Kujang Ciung
Senjata kujang ini memiliki desain seperti burung ciung, yang mengacu pada Buana Nyungcung atau tempat tinggal Sang Hyang Kersa.
Fungsi senjata kujang jenis pusaka ini adalah penolak bala. Konon, Putra Mahkota Prabu Anom memiliki kujang jenis ini dengan mata tujuh.
Kujang Jago
Kujang jago memiliki desain yang terinspirasi dari ayam jago. Kujang jago menggambarkan sifat maskulin dan menyatakan bahwa wali negara atau pelaksana negara adalah para “jago”.
Kujang Bango
Kujang bango juga terinspirasi dari burung bango atau burung kuntul. Jenis kujang ini pun terinspirasi dari tokoh asal Banjarnagara yang bergelar Ra-Hyang Banga atau Hariang Banga.
Kujang Bangkong
Mengambil inspirasi dari katak, kujang jenis ini berasal dari kata “Purba Hyang Kara”, atau “Bang Ka Hyang”, atau “Bangkong”. Kata tersebut mengacu pada ajaran Purba yang Agung atau Sunda Wiwitan.
Kujang Badak
Senjata kujang ini berbentuk seperti badak jawa. Kujang ini berelasi dengan tokoh Prabu Badak Singa di masa Kerajaan Pajajaran Nagara atau Dwipantara yang mengemban misi Kartanagara–Kartagama.
Kujang Naga
Naga dalam mitologi Hindu adalah perpaduan beberapa binatang, mulai dari burung, ular, dan rusa. Oleh karena itu, kujang naga juga merupakan jenis pusaka yang hanya bisa dimiliki oleh raja, ratu, atau wali negara.
Baca Juga: 14 Alat Musik Tradisional Jawa Barat yang Bersuara Syahdu
Apa Keunikan Kujang?
Senjata kujang adalah bagian penting budaya Sunda - WonderVerse Indonesia
Wujud senjata kujang mengandung sistem, tatanan, dan pemikiran masyarakat Sunda sejak peradaban masa silam. Nah, anatomi senjata kujang secara umum terdiri dari empat bagian, antara lain:
Papatuk
Papatuk atau disebut juga sebagai congo merupakan bagian ujung yang lancip dan tajam.
Eluk
Eluk, atau disebut juga sebagai silih, adalah bagian melengkung pada punggung kujang.
Tadah
Bagian bernama tadah ini merupakan bagian lengkungan menonjol pada bagian perut kujang.
Mata
Bagian mata ini adalah beberapa lubang kecil pada bagian badan senjata kujang. Bagian mata sering dihiasi dengan logam perak, emas, atau permata yang berkilauan.
Senjata kujang yang dimiliki raja memiliki jumlah mata, yaitu 9 lubang. Kujang terbuat dari besi, baja, dan baja putih. Panjangnya antara 20-25 cm dan memiliki berat sekitar 300 gram.
Bentuk senjata kujang pun terus berkembang, sehingga beberapa generasi berikutnya, muncullah model-model kujang lainnya, terutama berkat pengaruh budaya Islam di Tanah Sunda.
Kujang juga mengalami reka bentuk menyerupai huruf Arab, yaitu “syin”. Inilah yang membedakan dengan kujang generasi sebelumnya, yang masih kental dengan budaya Hindu.
Setelah mendapat sentuhan ajaran Islam, senjata kujang diharapkan dapat mengingatkan si pemilik untuk patuh pada agama dan ajaran Islam.
Manifestasi nilai-nilai ajaran Islam lainnya seperti perluasan area mata pisau yang menyesuaikan bentuk huruf syin. Ada juga lima lubang mata yang menjadi simbol rukun Islam sekaligus menggantikan makna Trimurti dari ajaran Hindu.
Meski telah mendapat sentuhan Islam, senjata kujang sebagai senjata pusaka yang memiliki “kekuatan” dan memberikan kekuatan bagi pemiliknya tetap melekat.
Senjata kujang juga tidak lagi dipakai raja dan kaum bangsawan, tetapi oleh masyarakat luas, salah satu fungsinya adalah dekorasi di rumah.
Ada keyakinan bagi sebagian masyarakat Sunda terkait keberuntungan, perlindungan, kehormatan, kewibawaan, dan lain-lain ketika memilliki senjata kujang di rumahnya.
Kenapa Bogor Identik dengan Kujang?
Di pusat Kota Bogor, Jawa Barat, terdapat landmark kota yang dikenal sebagai Tugu Kujang. Lantas, kenapa Bogor identik dengan kujang?
Tugu Kujang didirikan untuk menghormati peresmian Pakuan, nama ibu kota Kerajaan Pajajaran di masa silam. Saat itu, Kerajaan Pajajaran dipimpin oleh Prabu Siliwangi.
Tugu Kujang berdiri di atas plaza yang memiliki tulisan prasasti Lingga dan Batutulis dari Kerajaan Pajajaran. Kamu bisa melihat secara langsung jika kamu mengunjungi Kota Bogor.
Tulisan di plaza Tugu Kujang tersebut adalah “Dinu kiwari ngancik nu bihari seuja ayeuna sampeureun juga” yang artinya “Apa yang dilakukan hari ini dan esok harus lebih baik dari hari sebelumnya”.
Kujang memiliki makna simbolik penting dalam kebudayaan Sunda. Selain sebagai senjata, kujang merupakan simbol keberanian, keadilan, dan perlindungan.
Baca Juga: Suku Jawa Barat dan Keanekaragaman Budayanya yang Harmonis
Itulah beberapa hal yang bisa kamu ketahui tentang senjata kujang, senjata tradisional yang memiliki sejarah panjang dan penuh makna bagi masyarakat Sunda.
Yuk, perluas wawasan kamu tentang keanekaragaman budaya Indonesia dan informasi menarik lainnya bersama WonderVerse Indonesia.
WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.
Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR.
Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!