12 Tarian Daerah Sulawesi Selatan dengan Ciri Khas yang Unik

Ragam tarian daerah Sulawesi Selatan datang dari berbagai wilayah di provinsi tersebut. Ada yang berasal dari Suku Toraja, Makassar, Bugis, dan lain-lain. Beberapa tarian daerah dari provinsi ini umumnya menampilkan kesan suka cita yang gembira dan ceria, bahkan ada juga yang memancing gelak tawa.

Yuk, cari tahu tarian daerah Sulawesi Selatan dengan ciri khas dan keunikan tersendiri dalam daftar di bawah ini.

12 Tarian Daerah Sulawesi Selatan: Keunikan dan Maknanya

Keunikan dan Makna Tarian Daerah Sulawesi Selatan - WonderVerse Indonesia

Tarian daerah Sulawesi Selatan memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri - WonderVerse Indonesia

Berikut ini adalah penjelasan dari berbagai tarian daerah Sulawesi Selatan yang perlu kamu ketahui untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman budaya Indonesia.

1. Tari Pakarena

Tari Kipas Pakarena adalah salah satu tarian daerah Sulawesi Selatan. Tarian ini biasanya dibawakan sekelompok penari perempuan dengan gerakan yang lembut dan gemulai diiringi musik tradisional Bugis-Makassar. 

Pada zaman dahulu, tarian ini dibawakan sebagai tarian pemujaan kepada para dewa. Tarian daerah ini memiliki filosofi berupa cerita tentang kehidupan. Kini, Tari Kipas Pakarena sering ditampilkan sebagai promosi pariwisata Sulawesi Selatan dan Indonesia.

2. Tari Pa'gellu

Tarian daerah Sulawesi Selatan berikutnya bernama Tari Pa’gellu yang berasal dari Tana Toraja. Tarian ini dipentaskan sebagai hiburan untuk menyambut tamu, acara pernikahan, pesta rakyat, dan acara adat lainnya. 

Tarian ini juga memiliki sebutan Tari Ma’gellu yang berarti menari-nari riang gembira. Tak heran jika tarian ini menampilkan gerakan menggoyang-goyangkan tangan dan badan dengan lembut gemulai. 

Tarian daerah yang satu ini diciptakan oleh Nek Duta Bua’ sekembalinya ia dari medan perang untuk melakukan perayaan dengan tarian gembira. Tarian ini dulunya dibawakan dengan iringan berupa lesung.

3. Tari Pajoge

Tarian daerah Sulawesi Selatan berikutnya bernama Tari Pajoge yang berasal dari wilayah Bone. Tarian ini konon telah menjadi hiburan kalangan istana kerajaan atau kediaman para ningrat di masa silam. 

Tarian ini dibawakan oleh gadis-gadis dari kalangan rakyat biasa yang membawakan tarian ini sambil menyanyi. Setelah itu, para gadis tersebut akan menggandeng penonton untuk mengajak menari bersama. Penari tersebut juga akan memberi daun sirih kepada lelaki yang dipilihnya.

Terdapat dua jenis Tari Pajoge, yaitu Pajoge Makkunrai yang dibawakan oleh para gadis, satu lagi Pajoge Angkong yang biasanya dipentaskan oleh penari waria.

4. Tari Pa'bitte Passapu

Tari Pa'bitte Passapu adalah tarian daerah Sulawesi Selatan berikutnya yang dibawakan untuk penyambutan oleh masyarakat adat Ammatoa Kajang di Bulukumba. Tarian adat ini tellah dicatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok laki-laki dengan gerakan enerjik.

Tarian tradisional ini bermula dari kaum bangsawan Makassar di masa silam yang gemar bermain sabung ayam. Namun, setelah ajaran Islam masuk dan menyebar, sabung ayam perlahan menghilang dan dimulailah perkenalan tarian ini untuk menghibur diri dan menyalurkan minat.

5. Tari Ma'badong

Tari Ma'badong adalah tarian daerah Sulawesi Selatan berikutnya yang juga berasal dari Toraja. Tarian ini menampilkan sekelompok penari laki-laki dan perempuan yang mengenakan kostum tradisional Toraja. 

Tarian ini menjadi bagian dari ritual Badong dalam pesta atau upacara Rambu Solo. Tari Ma’badong merupakan tarian yang dilakukan untuk menghibur keluarga dari orang yang meninggal dunia. Tarian ini bisa dibawakan anggota keluarga orang yang meninggal, rekan, tetangga, atau orang lain. 

Saat menari, para penari Ma’badong biasanya menggerakkan semua anggota tubuh. Gerakan yang ditampilkan adalah bahu dan tangan yang diayunkan secara serentak dalam formasi melingkar.

6. Tari Ma’randing

Selanjutnya adalah Tari Ma’randing yang juga masih berhubungan dengan upacara Rambu Solo. Tetapi, tarian ini dibawakan untuk pemakaman besar dengan kasta yang lebih tinggi atau bangsawan saja. Tarian daerah Sulawesi Selatan ini adalah tarian patriotik atau tari perang Toraja.

Dalam gerakan yang hampir mirip dengan Tari Ma’badong, tarian menampilkan penari yang menggunakan pakaian perang dan senjata tradisional Toraja. Para penari juga membawa perisai besar, pedang, dan ornamen lain. Perisai yang dibawa dibuat dari kulit kerbau adalah simbol kekayaan, karena hanya orang kaya saja yang memiliki kerbau.

Simbol laiinnya adalah siap siaga yang ditampilkan lewat properti pedang. Properti tersebut juga menyimbolkan sikap berani dari para penari.

7. Tari Pattennung

Tarian Pattenung yang berasal dari suku Bugis menggambarkan kesabaran dan ketekunan para perempuan Bugis dalam menenun. Tarian daerah Sulawesi Selatan ini dibawakan oleh sekelompok perempuan yang tampil dengan baju bodo panjang, curak lakba, lipak sabbe atau sarung, hiasan bangkara, ponto, dan rante ma’bule.

Tari Pattennung merupakan kreasi tarian yang dipentaskan pada momen suka cita. Tarian ini juga dipentaskan ketika penjemputan tamu, acara pesta adat, maupun kegiatan perlombaan dan festival di daerah tersebut.

8. Tari Pakkuru Sumange

Tarian Pakkuru Sumange adalah sebuah tari daerah Sulawesi Selatan dari Kabupaten Soppeng. Tarian ini mengandung arti memanggil sukma untuk hidup damai, diberkahi, tenang, serta memperoleh rezeki melimpah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Tarian tradisional yang satu ini dipentaskan untuk penyambutan tamu dan meminta doa restu saat akan menyelenggarakan suatu acara. Pakkuru Sumange juga menjadi simbol persahabatan dan keakraban masyarakat setempat.

9. Tari Gandrang Bulo

Tari Gandrang Bulo yang menjadi simbol keceriaan ini memilliki dua kata, yaitu ‘gandrang’ atau tabuhan dan ‘bulo’ yang berarti bambu. Tarian daerah Sulawesi Selatan ini umumnya diselipkan humor yang membuat penonton tertawa dan terhibur.

Tari Ganrang Bulo awalnya hanya diiringi gendang saja, tetapi tarian ini kemudian diiringi lagu-lagu jenaka, dialog humor, kritik, serta gerakan tubuh yang mengundang tawa penonton.

10. Tari Paduppa Bosara

Tari Paddupa Bosara, tarian daerah Sulawesi Selatan yang dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan. Tarian ini menggambarkan kebiasaan orang Bugis yang menghidangkan bosara sebagai tanda syukur serta kehormatan saat mereka kedatangan tamu.

Bosara merupakan piring dan tudung saji khas Suku Bugis-Makassar. Bosara merujuk kepada keutuhan yang terbagi di dalam piring yang ditutupi kain rajutan wol dan ditutup piring lagi untuk menjadi tempat menyimpan kue dan tutup bosara. Paddupa Bosara sendiri berarti bertemu, menjemput, atau berjumpa.

11. Tari Manimbong

Selanjutnya adalah Tari Manimbong, tarian daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Toraja. Masyarakat Suku Toraja mementaskan tarian tersebut sebagai perayaan dan ungkapan rasa syukur mereka. 

Tari Manimbong pun hanya dipentaskan pada upacara adat Rambu Tuka, atau acara adat pernikahan atau peeresmian rumah adat Tongkonan yang baru selesai direnovasi. Tari Manimbong juga dianggap sebagai ibadah oleh masyarakat suku Toraja karena merupakan bentuk perapalan doa-doa ucapan syukur.

12. Tari Salonreng

Tarian daerah Sulawesi Selatan berikutnya berasal dari Makassar, yaitu Tari Salonreng. Asal-usul tarian ini adalah mitos dari Kerajaan Gowa pada abad ke-17 silam. Salonreng sendiri berasal dari dua kata, yatu ‘sa’ yang berarti orang yang bergerak dan ‘lonre’ atau ‘ma’lonrelonre yang berarti berkelompok.

Tari Salonreng pun dapat diartikan sebagai tari yang dilakukan berkelompok. Sementara pengertian Salonreng lainnya berarti selendang. Pasalnya, para penari mengenakan properti berupa selendang. Tari ini dianggap sebagai bentuk pemujaan kepada dewa serta pemujaan arwah para leluhur.

Gerakan Tari Salonreng cukup sederhana, dan biasanya dibawakan oleh perempuan dewasa. Para penarinya juga mengenakan baju bodong dan sarung sutra.

Sekarang kamu sudah tahu apa saja tarian dari Sulawesi Selatan, kan? Beberapa tarian daerah Sulawesi Selatan ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, dan menjadi identitas penting bagi Provinsi Sulawesi Selatan. 

Supaya kamu lebih kebayang seperti apa salah satu dari tarian di atas, kamu bisa melihatnya secara virtual di WonderVerse Indonesia lho! 

Selain itu, kamu juga bisa memperkaya wawasan kamu tentang keanekaragaman budaya Indonesia dan informasi menarik lainnya bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Di WonderVerse Indonesia juga ada WonderReal Land yang punya fitur 360 VR untuk melihat keindahan alam Indonesia. Kamu juga bisa rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain.

Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight