Saat ini Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah smart cities atau kota pintar. Namun, apa sebenarnya makna dari kata ini sebenarnya?
Kamu juga bisa mengetahui beberapa contoh kota di dunia yang sudah menerapkan prinsip smart cities pada artikel ini. Yuk, langsung simak pembahasannya.
Apa yang Dimaksud dengan Smart Cities?
Smart cities adalah kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup penduduknya - WonderVerse Indonesia
Secara umum, Kota Pintar adalah kota yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
Konsep ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti transportasi, energi, lingkungan, pemerintahan, dan ekonomi.
Kota pintar menggunakan kerangka teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan, menerapkan, dan mempromosikan praktik pembangunan guna mengatasi tantangan perkotaan.
Kota pintar juga dibangun untuk menciptakan infrastruktur gabungan yang mendukung teknologi dan berkelanjutan.
Tujuan utama kota pintar adalah mengoptimalkan fungsi kota dan mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga dengan menggunakan teknologi pintar dan analisis data.
Nilainya terletak pada bagaimana teknologi ini digunakan dan bukan pada seberapa banyak teknologi yang tersedia.
Kota pintar penting diterapkan karena memungkinkan warga dan otoritas pemerintah bekerja sama meluncurkan inisiatif dan menggunakan teknologi pintar.
Cara ini juga dapat digunakan untuk mengelola aset dan sumber daya di lingkungan perkotaan yang terus berkembang antara kedua belah pihak.
Sebanyak 54% populasi dunia saat ini tinggal di perkotaan dan diperkirakan akan meningkat menjadi 66% pada tahun 2050, itu setara dengan pertambahan 2,5 miliar jiwa dalam tiga dekade mendatang.
Perkiraan pertumbuhan populasi ini membutuhkan pengelolaan kota keberlanjutan sumber daya lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Baca Juga: Dampak Positif Teknologi Masa Kini di Berbagai Bidang
Apa Saja Komponen dari Smart City?
Smart cities memiliki enam pilar penting yang mendukungnya - WonderVerse Indonesia
Lewat enam pilar ini, kota-kota yang dipersiapkan untuk smart city diharapkan menjadi tempat yang cerdas untuk membantu keberlanjutan produktivitas masyarakat.
Untuk penerapannya di Indonesia, terdapat enam pilar atau komponen yang menjadi dasar pelaksanaan program pengembangan kota pintar, antara lain:
1. Smart governance
Smart governance merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pemerintahan.
Smart governance memungkinkan pemerintah menggunakan teknologi digital untuk menyediakan layanan publik secara online, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan menganalisis data untuk membuat kebijakan yang lebih tepat.
2. Smart mobility
Smart mobility berarti mendukung sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan di dalam kota pintar. Pemerintah dapat mengembangkan sistem transportasi umum yang terintegrasi dan menerapkan transportasi berkelanjutan, mulai dari kendaraan listrik maupun transportasi mandiri.
3. Smart economy
Smart economy berarti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, penggunaan teknologi digital oleh pemerintah untuk meningkatkan daya saing bisnis, menciptakan lapangan kerja baru, dan menarik investasi.
4. Smart society
Smart society akan mendukung terbentuknya Kota Pintar. Dalam pilar ini, pemerintah dapat mendukung masyarakat untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk hidup dan bekerja di kota pintar. Misalnya, menyediakan pendidikan dan pelatihan berkualitas untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
5. Smart environment
Lingkungan yang berkelanjutan akan mendukung kota pintar. Dalam hal ini, pemerintah dapat mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kualitas udara dan air di dalam kota.
6. Smart living
Kualitas hidup yang baik juga akan mewujudkan kota pintar. Pemerintah dapat menyediakan infrastruktur dan layanan publik yang berkualitas, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, dan meningkatkan akses masyarakat ke layanan kesehatan serta pendidikan.
Baca Juga: Autonomous Vehicle, Sistem Canggih untuk Keamanan Berkendara
Apa Manfaat Utama dari Konsep Smart City?
Smart cities meningkatkan kualitas hidup warganya dengan teknologi - WonderVerse Indonesia
Manfaat Kota Pintar dapat dirasakan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta. Pembangunan smart cities sendiri membutuhkan perencanaan yang matang dan kerja sama dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam Kota Pintar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik.
Pemanfaatannya mulai dari sistem manajemen lalu lintas untuk mengurangi kemacetan, sistem pengelolaan air untuk menghemat air, sistem pengelolaan sampah untuk mengurangi pencemaran, dan lain-lain.
Meningkatkan kualitas hidup penduduk
Kualitas hidup penduduk kota juga dapat meningkat lewat tersedianya akses yang lebih mudah ke layanan publik. Kota Pintar juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota.
Meningkatkan daya saing ekonomi
Daya saing ekonomi bisa meningkat dengan menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Pemerintah dapat menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing bisnis, menciptakan lapangan kerja baru, hingga menarik investasi.
Menciptakan lingkungan yang berkelanjutan
Lingkungan yang berkelanjutan pun dapat tercipta dengan peran kerja sama semua pihak dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan kualitas udara dan air.
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah
Kota Pintar dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah dengan menyediakan layanan publik secara daring dan menganalisis data untuk membuat kebijakan yang lebih tepat.
Teknologi dan Cara Kerja Smart Cities
Smart cities memanfaatkan IoT, AI, Big Data, dan lain-lain - WonderVerse Indonesia
Konsep Kota Pintar mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti transportasi, energi, lingkungan, pemerintahan, dan ekonomi. Berikut adalah berbagai teknologi yang mendukungnya, antara lain:
Internet of Things (IoT)
IoT memungkinkan benda-benda fisik terhubung ke internet untuk berkomunikasi juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan memantau berbagai aspek kehidupan di kota, seperti lalu lintas, penggunaan energi, kualitas lingkungan, dan infrastruktur lainnya.
Artificial Intelligence (AI)
Kecerdasan buatan atau AI dapat digunakan untuk menganalisis data dan membuat keputusan maupun untuk meningkatkan efisiensi layanan publik, seperti manajemen lalu lintas dan pengelolaan energi.
Big Data
Big data merupakan kumpulan data besar dan kompleks yang dapat digunakan untuk menganalisis pola dan tren yang tidak dapat dideteksi lewat data konvensional. Big data dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, seperti layanan kesehatan, pendidikan, maupun layanan publik lainnya.
Blockchain
Berkat teknologi bockchain, semua data dapat tersimpan secara aman dan terdesentralisasi. Blockchain pun dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan layanan publik di dalam sebuah kota.
Cybersecurity
Cybersecurity adalah keamanan siber yang melindungi sistem informasi dari serangan atau kejahatan siber. Cybersecurity dapat dimanfaatkan untuk mendukung Kota Pintar dan sangat penting untuk melindungi data dan sistem yang digunakan.
Cara kerja Kota Pintar mengikuti empat langkah untuk meningkatkan kualitas hidup dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi melalui jaringan perangkat IoT yang terhubung dan teknologi lainnya. Berikut cara kerjanya:
- Pengumpulan: sensor pintar akan mengumpulkan data secara real-time.
- Analisis: analisis data dilakukan untuk mendapatkan wawasan mengenai pengoperasian layanan dan operasional kota.
- Komunikasi: pengambil keputusan dilakukan berdasarkan komunikasi dari hasil analisis data.
- Tindakan: tindakan diambil untuk meningkatkan operasional, mengelola aset, dan meningkatkan kualitas kehidupan kota bagi warga.
Data real-time dari aset, objek, dan mesin disatukan dan dihubungkan untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Penduduk kota juga dapat terlibat dan berinteraksi dengan ekosistem Kota Pintar melalui perangkat seluler, termasuk kendaraan dan bangunan yang terhubung.
Pemasangan perangkat dengan data dan infrastruktur kota, penghematan biaya, peningkatan keberlanjutan, dan penyederhanaan faktor-faktor seperti distribusi energi dan pengumpulan sampah. Sistem ini juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan kualitas air dan udara di sebuah kota.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Otomatisasi Hingga Contohnya
Fitur-fitur Smart Cities
Smart cities memiliki fitur untuk mendukung transportasi dan lingkungan - WonderVerse Indonesia
Fitur-fitur berikut ini dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan anggaran masing-masing kota. Beberapa fitur yang dapat diterapkan dalam Kota Pintar antara lain:
1. Transportasi
Sistem manajemen lalu lintas menggunakan sensor dan kamera dapat difungsikan untuk memantau dan mengontrol lalu lintas. Termasuk pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan sistem transportasi. Sistem transportasi mandiri ini dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.
2. Energi
Sistem manajemen energi yang menggunakan sensor dan data dapat mengoptimalkan penggunaan energi. Selain itu, penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Fitur ini juga dapat melakukan pemantauan kualitas udara untuk meningkatkan kualitas udara di kota.
3. Lingkungan
Pada fitur lingkungan, Kota Pintar dapat melakukan pengelolaan air, sampah, dan kualitas lingkungan untuk memantau penggnaan air, efisiensi sistem irigasi, melacak keberadaan sampah, optimalisasi rute pengumpulan sampah, serta meningkatkan kualitas lingkungan di kota.
4. Pemerintahan
E-government yang menggunakan teknologi digital dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Masyarakat juga dapat terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan kota. Fitur ini juga memungkinkan keamanan siber untuk melindungi data dan sistem pemerintah dari serangan siber.
5. Ekonomi
Fitur Kota Pintar dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pembentukan ekosistem inovasi untuk menciptakan lapangan kerja baru, serta pembuatan keputusan yang lebih tepat sasaran berdasarkan pemanfaatan dan pengelolaan data.
Contoh Smart Cities
Smart cities dipelopori oleh Singapura yang membangun sistem kota pintar - WonderVerse Indonesia
Singapura dianggap sebagai salah satu pelopor dalam perlombaan menciptakan Kota Pintar. Negara kota ini membekali setiap sudut kota dengan kamera IoT untuk memantau kebersihan ruang publik, kepadatan kerumunan, dan pergerakan kendaraan.
Singapura juga memiliki sistem untuk memantau penggunaan energi, pengelolaan limbah, dan penggunaan air secara real time. Selain itu, Singapura juga menerapkan pengujian kendaraan otonom dan sistem pemantauan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan warganya hingga komunitas lanjut usia.
Di samping itu, ada beberapa negara terdepan yang mewujudkan Kota Pintar ini, antara lain:
- Barcelona, Spanyol
- Colombus, Amerika Serikat
- Dubai, Uni Emirat Arab
- Hong Kong, Tiongkok
- Kansas City, Amerika Serikat
- London, Inggris
- Melbourne, Australia
- New York City, Amerika Serikat
- Reykjavik, Islandia
- San Diego, Amerika Serikat
- Singapura, Singapura
- Tokyo, Jepang
- Toronto, Kanada
- Wina, Austria
Apakah Ada Smart City di Indonesia?
Saat ini, sudah ada beberapa smart city yang telah diterapkan di sejumlah kota di Indonesia. Urgensi pembangunan smart city adalah meningkatkan pertumbuhan penduduk perkotaan hingga 2,75% per tahun.
Beberapa kota yang telah mengadopsi konsep smart cities ini antara lain Jakarta dengan program bernama Jakarta Smart City yang berupaya menciptakan ekosistem kota cerdas 4.0.
Selain Jakarta, ada juga Surabaya yang telah memiliki layanan terintegrasi dengan teknologi canggih, seperti e-Health, e-Kios, dan sistem manajemen pengangkutan sampah (SWAT).
Pemkot Bandung juga telah meluncurkan portal dan layanan informasi terpadu lewat berbagai aplikasi terpadu seperti E-Punten, layanan Command Center, maupun SiPANDU untuk sistem pelaporan terpadu.
Selain tiga kota tadi, Makassar, Yogyakarta, dan Semarang kini juga telah menggunakan konsep smart city di dalam kotanya.
Kekurangan Smart City Apa Saja?
Pembangunan smart cities harus menghadapi beragam tantangan - WonderVerse Indonesia
Kota pintar memang menawarkan segudang manfaat yang baik untuk pembangunan sebuah kota yang cerdas. Namun, terdapat kekurangan dari konsep dan menjadi yang harus dihadapi bersama.
Ada beberapa poin yang menjadi kekurangan atau tantangan Smart City, antara lain:
1. Mahalnya biaya implementasi
Biaya implementasi smart city sangat mahal, dan ini menjadi kendala bagi kota-kota dengan anggaran terbatas. Terlebih untuk pengadaan teknologi dan infrastruktur pendukungnya.
2. Keterbatasan akses teknologi
Keterbatasan akses teknologi bagi sebagian masyarakat menjadi kekurangan konsep smart city. Pasalnya, hal ini dapat menghambat peningkatan kualitas hidup mereka.
Masih banyak masyarakat yang sampai sekarang belum bisa mengakses teknologi lantaran alasan faktor ekonomi, ketersediaan teknologi, hingga sosial.
3. Masalah keamanan data dan privasi
Smart city memerlukan pertukaran data yang luas, meningkatkan risiko pelanggaran keamanan, dan privasi data.
Keamanan data harus menjadi prioritas, sehingga perlu ada peraturan ketat untuk melindungi data warga.
4. Privasi sangat terbatas
Pengumpulan data intensif dalam smart city dapat membahayakan privasi dan kebebasan individu. Kebijakan ketat dan kontrol efektif diperlukan untuk melindungi privasi warga.
5. Terlalu bergantung pada teknologi
Ketergantungan berlebihan pada teknologi dalam Smart City dapat menyebabkan gangguan layanan publik dan infrastruktur kota, berdampak negatif pada kehidupan warga.
6. Tidak meningkatkan kualitas hidup secara merata
Smart City berpotensi tidak adil bagi kelompok yang tidak memiliki akses teknologi atau tidak terlibat dalam kebijakannya. Kebijakan inklusif diperlukan untuk memastikan semua warga dapat merasakan manfaat Smart City.
7. Kontrol sosial
Pengumpulan data dan pemantauan dalam smart city dapat memperkuat kontrol sosial. Hal ini akan membuat sebagian warga tidak nyaman.
Smart city harus memastikan data warga hanya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan bukan kontrol sosial.
8. Kepercayaan jaringan berlebih
Smart City membutuhkan infrastruktur jaringan yang kuat dan terpercaya untuk menghindari gangguan dan dampak negatif pada layanan dan infrastruktur kota.
Atas itulah, menjadi penting bagi kota yang akan menerapkan konsep kota pintar memiliki sistem jaringan yang terpercaya dan dapat dipelihara dengan baik.
9. Perlunya transparansi
Proyek Smart City harus transparan dan melibatkan masyarakat dengan portal data terbuka dan aplikasi untuk interaksi, tugas pribadi, dan mengukur konsumsi energi rumah.
Itulah sejumlah hal yang perlu kamu ketahui mengenai smart cities, kota pintar yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan penduduknya.
Kini, kamu pun bisa mendapatkan banyak informasi lainnya untuk menambah wawasan lewat WonderVerse Indonesia.
WonderVerse Indonesia adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse Indonesia, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.
Enggak cukup sampai di situ, di WonderVerse Indonesia kamu juga bisa merasakan pengalaman melihat alam Bali, Wakatobi, hingga Raja Ampat secara 360 dengan menggunakan VR! Kamu juga bisa menonton konser band atau penyanyi kesukaan kamu tanpa harus keluar rumah. Menarik ya? Yuk, coba sensasi jelajah Indonesia dan keseruan lainnya secara virtual di WonderVerse Indonesia sekarang!