5 Jenis Badik Bugis: Pusaka Budaya yang Sarat Nilai Filosofi

Badik merupakan pisau panjang yang memiliki bentuk khas. Senjata ini dikembangkan oleh masyarakat Bugis dan Makassar, sehingga terdapat beberapa jenis badik yang salah satunya adalah badik Bugis.

Senjata tradisional Suku Bugis ini dikenal lama sebagai salah satu warisan budaya Suku Bugis yang digunakan untuk pertahanan diri dan pertanian. 

Bahkan, badik Bugis juga disebut-sebut sebagai harga diri laki-laki Bugis. Kamu bisa simak penjelasan sejarah, kegunaan, serta jenis-jenis badik Bugis di bawah ini.

Sejarah Badik Bugis

Sejarah Badik Bugis - WonderVerse Indonesia

Badik Bugis memiliki sejarah panjang, berasal dari era Kerajaan Luwu kuno - WonderVerse Indonesia

Badik Bugis, atau disebut juga sebagai kawali, memiliki sejarah yang sangat panjang. Penggunaan senjata tradisional ini dapat dilacak mulai pada masa Kerajaan Luwu kuno. Di masa kerajaan, badik dikenal dengan nama kalio.

Kalio atau badik ini juga tercatat dalam naskah klasik “I La Galigo”. Dalam naskah tersebut, tercatat bahwa Luwu merupakan wilayah awal peradaban besi di tanah Sulawesi.

Kalio lebih banyak digunakan sebagai alat-alat pertanian dan digunakan pula untuk bertahan hidup atau sebagai senjata utama dikala muncul ancaman.

Sebagai salah satu pusat peradaban di Pulau Sulawesi, artefak-artefak kuno masih banyak ditemukan di wilayah Luwu, atau tepatnya di Sulawesi Selatan bagian utara. 

Beberapa cerita tentang perkembangan peradaban badik juga berasal dari wilayah Luwu ini.

Baca Juga: Suku Bugis: Sejarah Panjang dan Tradisi Budaya Penuh Warna

Kegunaan Badik Bugis

Kegunaan Badik Bugis - WonderVerse Indonesia

Badik Bugis memiliki kegunaan untuk bertahan hidup dan alat bertani - WonderVerse Indonesia

Secara umum, badik Bugis terdiri dari tiga bagian utama, yaitu hulu atau gagang; bilah bagian besi dan mata; dan warangka atau sarung badik.

Senjata tradisional badik Bugis ini memiliki sisi tajam tunggal atau ganda. Panjangnya antara 40-50 centimeter. 

Jika dibandingkan dengan keris dengan bentuknya yang khas berliku-liku atau asimetris, bentuk badik Bugis lebih lurus.

Sedangkan bilah badik Bugis dihiasi pamor dan badik ini tidak pernah memiliki ganja atau penyanggah bilah.

Badik Bugis sejak lama dikenal sebagai senjata tradisional. Namun, sejak pertama kali digunakan, badik Bugis lebih sering digunakan sebagai peralatan bertani.

Di samping itu, badik Bugis juga kerap digunakan sebagai senjata pertahanan diri atau bela diri bagi laki-laki Bugis.

Tidak hanya dipergunakan sebagai senjata untuk bela diri, berburu, atau alat pertanian saja, badik Bugis juga menjadi identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. 

Badik juga dipercaya memiliki kekuatan sakti dan disakralkan, serta diyakini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, maupun proses kehidupan sang pemilik.

Badik bahkan juga dipercaya dapat menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan, dan kemakmuran pemiliknya.

Tetapi, bisa juga sebaliknya, badik dapat menimbulkan kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya. 

Nilai-nilai sakralitas dari sebuah badik juga membuat banyak masyarakat Bugis, Makassar, Luwu, atau Toraja tetap membawa badik sebagai barang sakral meski sudah pergi jauh ke tanah perantauan.

Badik Bugis begitu dihargai dalam kebudayaan Bugis dan Makassar. Orang Makassar berkata, “Teyai bura’ne punna tena ammallaki badik” yang berarti “Bukan seorang laki-laki jika tidak memiliki badik.”

Sementara orang Bugis berkata, “Taniya ugi narekko de’na punnai kawali” yang berarti “Jika tidak memiliki badik berarti bukan orang Bugis.”

Baca Juga: 7 Rumah Adat Sulawesi Selatan: Keunikan dan Filosofinya

Jenis-jenis Badik dari Sulawesi Selatan

Jenis-jenis Badik dari Sulawesi Selatan - WonderVerse Indonesia

Badik Bugis - WonderVerse Indonesia

Berikut ini adalah beberapa jenis senjata tradisional badik yang berasal dari Sulawesi Selatan, antara lain:

  • Badik Makassar

    Badik Makassar bisa disebut juga sebagai badik lampobattang, karena bentuk bilahnya lebar di bagian bawah. Lompobattang sendiri berarti perut besar. 

    Hal yang membedakan badik ini dengan jenis badik lainnya adalah jenisnya yang mencapai 13 jenis. Beberapa jenis badik Makassar antara lain Taeng, Campagayya, Bontonompo, Cindakko, dan Bontoala. 

  • Badik/Kawali Bugis

    Selanjutnya adalah badik Bugis, yang juga disebut sebagai Badik Gecong. Badik ini memiliki bilah yang melengkung di bagian dalam dekat gagangnya. Badik Gecong adalah senjata tradisional masyarakat Bugis di sekitar Bone, Soppeng, dan Wajo.

    Selain Badik Gecong, ada juga badik jenis Toasi dari Sidenreng. Badik Toasi memiliki gagang lurus dan berbeda dengan Badik Gecong yang melengung. Ada juga Badik Raja yang memiliki leher di dekat gagang. Badik Raja ini kerap diburu para kolektor benda pusaka Nusantara.

  • Badik Luwu

    Satu jenis lagi adalah badik Luwu yang memiliki bilah lurus pada bagian bawahnya hingga gagangnya, serta meruncing di bagian ujungnya. 

    Badik Luwu yang berasal dari kerajaan tertua di Sulawesi Selatan ini juga kerap menjadi buruan para kolektor benda pusaka Nusantara karena memiliki sejarah panjang serta keunikan tersendiri.

  • Badik Raja

    Badik Raja berasal dari daerah Kajuara, Kabupaten Bone. Ukuran senjata ini agak besar, panjangnya antara 20-25 cm. Materialnya adalah logam berkualitas tinggi.

    Di bagian huunya terdapat pamor yang dibuat sangat indah. Senjata tradisional ini digunakan oleh para raja dari Bone di masa silam. Badik ini disebut juga Gencong Raja atau Bontoala.

    Beberapa masyarakat percaya bahwa badik raja ini dibuat oleh makhluk halus. Badik ini pun dianggap sangat sakral.

  • Badik Lagecong

    Selanjutnya ada Badik Lagecong, senjata tradisional masyarakat Bugis yang juga dikenal dengan sebutan "Badik Perang".

    Ini adalah senjata yang termasuk berbahaya, karena terdapat racun yang terkenal pada bilahnya, sehingga banyak dicari orang. Ukuran bilahnya sekitar sejengkal orang dewasa.

Apa Makna dari Badik?

Badik merupakan peninggalan sejarah atau warisan budaya yang penting dalam tradisi Suku Bugis. Badik Bugis dimaknai sebagai alat untuk mempertahankan harga diri bagi orang Bugis. 

Tak sekadar alat pertahanan diri, badik Bugis juga merupakan simbol peninggalan sejarah yang pada masanya pernah menjadi alat sekaligus simbol perlawanan kepada penjajahan.

Badik Bugis pun dikenal luas sebagai simbol untuk menjaga diri hingga dapat meningkatkan harga diri bagi pemiliknya.

Selain itu, makna filosofi yang terkandung dalam badik juga beragam. Dalam posisi tertutup sarungnya, badik Bugis menyimbolkan angka 7. 

Dalam bahasa Bugis-Makassar, angka 7 memiliki makna filosofis mattuju-tujung, berarti selalu tepat dalam melaksanakan tindakan. Dalam keadaan terbuka, badik menyimbolkan angka 17 yang mengarah pada jumlah semua rakaat dalam salat.

Badik Bugis yang tergemgam dan sebelum tergenggam mengisyaratkan agka 5 dan 6 yang merujuk pada rukun Islam dan rukun iman dalam ajaran Islam.

Baca Juga: 12 Tarian Daerah Sulawesi Selatan dengan Ciri Khas yang Unik

Itulah sejumlah hal yang perlu kamu ketahui mengenai senjata tradisional badik Bugis. Senjata ini begitu dihargai dalam kebudayaan Bugis dan suku-suku di Sulawesi Selatan. Kamu pun bisa lebih menghargai keberagaman budaya Indonesia dan memperluas wawasan kamu bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR. 

Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight