Rumah Adat Honai, Hunian Unik dan Sakral dari Papua

Honai adalah rumah adat yang berasal dari Papua, khususnya rumah adat milik Suku Dani. Bentuk rumah adat Honai adalah bulat mengerucut, sementara atapnya terbuat dari jerami. Honai termasuk rumah adat yang cukup populer di Indonesia karena keunikan bentuknya. 

Di balik itu, rumah adat Honai yang mungil ini memiliki sejumlah keunikan. Bahkan memiliki sistem yang canggih, lho. Kamu bisa mempelajari mengenai keunikan, fungsi, dan ciri khas dari rumah adat Honai ini dalam artikel berikut.

Latar Belakang Sejarah Rumah Honai

Sejarah Rumah Adat Honai - WonderVerse Indonesia

Rumah adat Honai biasa ditemukan di daerah lembah dan pegunungan Papua - WonderVerse Indonesia

Rumah adat Honai merupakan rumah adat Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, di Provinsi Papua Pegunungan. Secara historis, rumah adat Honai berawal dari kondisi alam Papua yang tidak menentu. Suku Dani merasa tidak nyaman dengan kondisi alam yang sering hujan dan angin kencang jikan tinggal di bawah pohon-pohon besar.

Kondisi alam itu membuat mereka berinovasi mendirikan rumah tinggal yang menapaki tanah. Kondisi Lembah Baliem sendiri berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Lembah ini dikelilingi pegunungan yang pemandangannya masih alami. Suhu di sana bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada malam hari.

Mereka memutuskan untuk membuat rumah yang lebih kokoh dan tahan terhadap cuaca dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar wilayah tinggal mereka. Rumah Honai dibangun dengan cara tradisional, yaitu dengan menggali tanah dan kemudian memasang tiang-tiang kayu sebagai pondasi. 

Setelah rangka rumah dibangun dengan menggunakan kayu dan bambu, mereka pun membuat dinding rumah yang ditutupi dengan anyaman bambu dan atap ditutupi dengan jerami. Rumah adat Honai berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, dan tempat untuk menyimpan alat-alat perang. Rumah ini juga menjadi simbol identitas dan harga diri suku Dani.

Rumah adat Honai juga dibangun dengan sederhana karena Suku Dani tergolong suku nomad. Oleh karena itu, rumah sederhana mereka ini akan memudahkan mereka ketika pindah ke tempat lain.

Filosofi Rumah Adat Honai

Filosofi Rumah Adat Honai - WonderVerse Indonesia

Rumah adat Honai memiliki filosofi kebersamaan, kesatuan, dan persatuan - WonderVerse Indonesia

Secara filosofis, rumah adat Honai merupakan simbol kepribadian dan harga diri penduduk Suku Dani yang harus dijaga oleh keturunan atau anak-cucu mereka. Rumah yang bentuknya tampak seperti jamur ini biasanya berukuran sempit atau cukup kecil. Secara filosofis, ukuran rumah tersebut adalah simbol bagi kebersamaan.

Berdasarkan komposisi rumah adat yang terbuat dari bahan-bahan alami, kamu juga bisa mengetahui unsur-unsur filosofis dari setiap bagian rumah adat Honai ini. Misalnya makna filosofis kekuatan dari tiang kayu sebagai penyangga rumah. Ada juga makna filosofis tentang kesatuan, persatuan, dan harga diri dari susunan kayu dinding rumah.

Selain itu, rumah adat Honai yang menggunakan lantai bermaterial rumput atau jerami menjelaskan makna filosofis kesederhanaan dan kebersamaan.

Keunikan Rumah Adat Honai 

Keunikan Rumah Adat Honai - WonderVerse Indonesia

Rumah adat Honai dibuat khusus untuk laki-laki dewasa dan anak laki-laki saja - WonderVerse Indonesia

Rumah adat Honai memiliki keunikan tersendiri. Honai berasal dari dua kata dalam bahasa Suku Dani, yaitu “hun” yang berarti laki-laki dewasa dan “ai” yang berarti rumah. Dengan begitu, rumah adat Honai memang khusus dibangun untu laki-laki dewasa, atau hanya untuk laki-laki saja.

Rumah adat Honai memiliki ciri khas dinding berbentuk melingkar yang terbuat dari kayu disusun berdiri. Agar bisa menjadi dinding kokoh, kayu-kayu tersebut diruncingkan lalu ditancapkan ke dalam tanah agar dapat berdiri. Lantainya dari jerami dan tiangnya dari kayu untuk menyangga beban atapnya.

Keunikan rumah adat Honai lainnya, biasanya hanya memiliki satu pintu dan tanpa jendela. Luasnya hanya 5 meter persegi dan tingginya sekitar 2,5 meter saja. Bentuk atap yang tampak mengerucut tumpul dimaksudkan untuk mengurangi hawa dingin yang masuk ke rumah, serta agar air hujan bisa turun tanpa membasahi dinding rumah.

Ukuran rumah adat Honai yang dirancang sempit juga memiliki fungsi unik, yaitu sebagai cara untuk menahan hawa dingin pegunungan di malam hari dan musim tertentu. Ruangan yang sempit ini akan menjaga temperatur di dalam rumah tetap hangat. Rumah adat Honai bahkan bisa digolongkan sebagai rumah yang ramah lingkungan.

Atap rumah adat Honai yang terbuat dari tumpukan daun sagu, jerami kering, atau ilalang memberikan makna bahwa masyarakat suku di Papua adalah orang yang mandiri, kritis, kuat, serta mudah menyesuaikan diri. Rumah ini biasa terihat di lembah dan pegunungan tengah Papua.

Jenis-jenis Rumah Honai

Jenis-jenis Rumah Adat Honai - WonderVerse Indonesia

Rumah adat Honai memiliki beberapa jenis, misalnya Ebei khusus perempuan - WonderVerse Indonesia

Selain rumah adat Honai, terdapat beberapa jenis rumah adat dengan struktur yang serupa. Beberapa rumah adat di antaranya adalah:

  • Rumah Adat Ebei

    Jika rumah adat Honai dikhususkan untuk laki-laki, maka rumah adat Ebei dikhususkan bagi perempuan saja. Rumah adat Ebei memililki ukuran yang lebih kecil dan dibangun terpisah namun tetap berdekatan dari Honai. 

    Ebei sendiri berarti tubuh perempuan yang filosofinya adalah tubuh kehidupan semua orang sebelum lahir ke dunia.

    Laki-laki yang bisa tinggal di sini adalah anak laki-laki yang masih kecil. Ketika anak laki-laki sudah beranjak dewasa, pada akhirnya ia akan pindah ke Honai. Secara umum, Ebei memilliki makna satu kesatuan, sehati, dan pemikiran yang sama. Ebei juga menjadi simbol harkat dan martabat masyarakat Suku Dani.

  • Wamai

    Wamai merupakan bagian dari rumah adat Honai, namun beda secara fungsi. Rumah yang juga menjadi bagian dari bangunan khas Suku Dani ini adalah rumah khusus hewan ternak Suku Dani. Hewan ternak yang menempat rumah ini seperti ayam, kambing, anjing, dan babi. 

    Rumah ini memiliki ragam bentuk, mulai dari lingkaran atau persegi panjang. Bentuk dan ukuran yang fleksibel itu bertujuan untuk menyesuaikan dengan banyaknya ternak yang ditampung di dalam rumah tersebut.

  • Hunila

    Jenis rumah adat Honai yang satu ini bernama Hunila. Rumah ini memiliki ukuran yang saangat panjang dan lebih luas dari rumah adat Honai, Ebei, maupun Wamai. Hunila adalah tempat untuk menyimpan berbagai macam bahan makanan serta peralatan memasak seperti halnya dapur umum.

    Di dalam sebuah lingungan rumah adat Honai dan Ebei, biasanya terdapat sebuah hunila yang digunakan bersama-sama. Para perempuan Suku Dani akan memasak bersama bahan makanan seperti sagu dan ubi bakar. Makanan yang sudah matang kemudian diantar ke Pilamo, nama lain Honai, lalu keluarga.

Rumah adat Honai memiliki ciri khas, fungsi-fungsi, serta keunikan tersendiri dibanding dengan rumah adat lainnya di Indonesia. Rumah adat ini adalah identitas penting dalam kebudayaan Papua dan Indonesia. Tambah wawasan kamu tentang kuliner, pakaian adat, tarian, dan ragam budaya Papua lainnya bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR. 

Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight