English US
Bahasa Indonesia
Artificial intelligence (AI) terus berkembang dan membantu banyak pekerjaan rutin yang biasanya dilakukan oleh manusia. AI pun telah menjadi kekuatan transformatif di berbagai sektor.
Ini semua berkat kerja-kerja algoritma canggih dan kemampuan belajar mandiri yang merevolusi pengalaman bekerja dan banyak hal. Akan tetapi, ada juga kendala yang timbul seiring berkembangnya AI.
Ketika AI semakin canggih dan bisa diakses secara luas, muncul pula potensi bahaya dari penggunaan atau penerapan kecerdasan buatan. Apa saja dampak negatif artificial intelligence?
Apa Dampak Negatif Teknologi AI?
Dampak negatif artificial intelligence misalnya kurangnya privasi data - WonderVerse Indonesia
Ketika kecerdasan buatan memainkan peran yang semakin besar dalam kehidupan sehari-hari, potensi dampaknya terhadap masyarakat dan kehidupan kita sehari-hari merupakan isu yang perlu kita ketahui dan bicarakan.
Kurangnya privasi data
Buat kamu yang sedang atau pernah menggunakan chatbot AI, filter wajah AI, dan teknologi terintegrasi kecerdasan buatan lainnya, data kamu akan didapat oleh mereka.
Sistem AI mengumpulkan data pribadi pengguna untuk disesuaikan dengan pengalaman pengguna. Lalu, AI akan menggunakannya untuk melatih model AI yang biasa kamu gunakan, terutama akses AI yang gratis.
Salah satu contoh dampak negatif artificial intelligence adalah insiden bug terjadi pada ChatGPT tahun 2023 lalu. Beberapa pengguna bisa melihat riwayat chat pengguna aktif lainnya.
Kurangnya transparansi
Dampak negatif artificial intelligence selanjutnya adalah kurangnya transparansi. Pasalnya, model AI dan deep learning sulit dipahami oleh orang awam.
Kita bahkan tidak benar-benar mengetahui bagaimana AI membuat kesimpulan. Inilah yang menyebabkan kurangnya penjelasan soal data yang digunakan algoritme AI hingga membuat keputusan yang bias.
Ketimpangan sosial dan ekonomi
Jika AI dapat menggantikan pekerjaan banyak karyawan di sebuah perusahaan, hal ini dapat meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi.
Karyawan yang biasanya mengerjakan tugas manual dan berulang bisa mengalami penurunan upah hingga PHK.
Klaim luas bahwa AI telah mengatasi batasan sosial atau menciptakan lebih banyak lapangan kerja gagal memberikan gambaran mengenai dampaknya yang bisa saja yang terjadi justru sebaliknya.
Berkurangnya pengaruh manusia
Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi AI dapat mengakibatkan hilangnya pengaruh manusia.
Penggunaan AI dalam layanan kesehatan dapat mengakibatkan berkurangnya empati dan nalar manusia.
Penerapan AI generatif di bidang kreatif juga dapat mengurangi kreativitas dan ekspresi emosional manusia. Interaksi manusia dalam intensitas tinggi dengan AI menyebabkan berkurangnya keterampilan komunikasi dan sosial.
Baca Juga: Cara Menggunakan AI untuk Hasilkan Konten Menarik dengan Mudah
Ketergantungan berlebihan
Seseorang mungkin saja mengalami ketergantungan berlebihan pada AI. Ketergantungan ini dapat melemahkan beberapa kemampuan manusia.
Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan situasi baru bisa saja menurun seiring bergantungnya seseorang pada AI.
Penggunaan asisten virtual, misalnya, dapat membuat manusia menjadi malas dan tidak terbiasa menyelesaikan masalah sendiri.
Pengangguran struktural
Dampak negatif artificial intelligence dapat menyebabkan pengangguran struktural. Ini terjadi karena otomatisasi oleh AI berpotensi mengambil alih berbagai pekerjaan manusia.
Pekerjaan yang diambil alih AI seperti pekerjaan berulang dan manual. Misalnya, di pabrik, call center, dan bahkan pekerjaan kantoran seperti akuntansi dan analisis data.
Perusahaan mungkin terbantu dengan otomatisasi ini, namun dampaknya adalah perampingan perusahaan yang menyebabkan pengangguran massal dan kesenjangan sosial yang semakin lebar.
Ancaman keamanan dan privasi
AI yang digunakan dalam pengenalan wajah, pengawasan massal, dan deepfake dapat membahayakan privasi dan keamanan individu. Inilah yang mengancam keamanan dan privasi.
Pemerintah dan perusahaan dapat menggunakan AI untuk melacak pergerakan orang, memantau aktivitas mereka, dan bahkan memanipulasi opini mereka.
Manipulasi dan propaganda
AI dapat digunakan untuk memanipulasi, alat propaganda, hingga menyebarkan informasi yang salah, dan manipulasi opini publik. Bot AI dan deepfake video dapat melakukan hal ini.
Penyalahgunaan AI dapat menyerang reputasi organisasi atau seseorang. Untuk skala yang lebih besar, hal ini dapat merusak demokrasi dan stabilitas sosial.
Di beberapa negara, bot AI digunakan untuk menyebarkan propaganda politik dan memanipulasi hasil pemilu. Deepfake video digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang kandidat politik.
Penyalahgunaan AI
Dampak negatif artificial intelligence juga dapat menimbulkan korban sipil jika disalahgunakan untuk tujuan militer. Otonomi penuh dari robot dan AI dapat menyebabkan degradasi moral dan ketidakadilan.
Penggunaan drone AI dalam peperangan, misalnya, dapat menyebabkan korban sipil dan memicu pertanyaan tentang etika penggunaan AI dalam pertempuran atau untuk membunuh.
Masalah aksesibilitas
Solusi berbasis AI mungkin tidak dapat diakses secara universal. Dalam bidang pendidikan, para pelajar memiliki kemampuan berbeda, terutama mereka yang memiliki gangguan penglihatan atau pendengaran.
Pelajar bisa saja menghadapi hambatan dalam memanfaatkan teknologi AI. Demikian pula, siswa yang tinggal di daerah pedesaan atau negara berkembang dapat menghadapi masalah konektivitas akan sulit mengakses AI.
Kemungkinan diagnosis yang meleset
Diagnosis penyakit didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari jutaan orang yang memiliki gejala dan kondisi serupa. Basis data AI harus mencakup informasi yang cukup tentang pasien.
Data-data yang terkumpul dapat membantu AI membuat perbandingan akurat. Namun, AI tak sepenuhnya bisa diandalkan tenaga medis untuk mendiagnosis penyakit.
Jika terdapat kekurangan data dari seseorang dengan latar belakang tertentu, AI bisa saja keliru membuat diagnosis. Akibatnya, pengobatan bisa tidak tepat jika dokter tidak memeriksanya lagi.
Perangkat AI yang tidak terlatih dengan baik justru dapat menambah kerugian, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Kegagalan sistem
Menjalankan bisnis merupakan tugas kompleks yang memerlukan banyak bagian untuk bergerak agar berfungsi dengan baik. Keberhasilan operasi sangat bergantung pada semua sistem yang bekerja dengan baik.
Sayangnya, gangguan serius pada keseluruhan operasi bisa muncul jika sistem gagal. Di bidang jasa yang terintegrasi dengan AI, pemesanan hotel atau makanan lewat sistem bisa saja terjadi dua kali.
Kemunginan lainnya adalah pesanan hilang atau salah tempat hingga pelanggan mungkin harus menunggu dalam waktu lama. Ini berimbas juga pada ketidakpuasan pelanggan, ulasan negatif, hingga merugikan bisnis.
Biaya operasi dan perawatan yang mahal
Dampak negatif artificial intelligence selanjutnya adalah butuh banyak uang untuk memproduksi dan melakukan pemeliharaan AI.
AI sendiri adalah mesin yang sangat kompleks. AI juga mencakup perangkat lunak canggih yang harus diperbarui secara berkala untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang terus berubah.
Jika terjadi kegagalan krusial, prosedur untuk memulihkan sistem dan mengambil kode yang hilang bisa memakan waktu lama dan menghabiskan banyak uang.
Baca Juga: Mengenal Data Privacy dan Jenisnya yang Perlu Diketahui
Mempercepat peretasan
Kecerdasan buatan dapat meningkatkan kecepatan pencapaian sesuatu. Namun, bila hal ini disalahgunakan, justru dapat menjadi dampak negatif.
Dampak negatif AI ternyata dapat memicu tindakan seperti phishing, pengiriman vrus ke software, hingga peretasan yang dilakukan dengan otomatisasi.
Terorisme AI
Dampak negatif artificial intelligence lainnya adalah terorisme model baru yyang menggunakan AI. Contoh dari tindakan ini seperti serangan jarak jauh menggunakan drone yang menyebabkan kerusakan.
Selaain itu, AI juga memungkinkan terjadinya terorisme, misalnya penyebaran penyakit melalui nanorobot berbasis AI dan lain-lain yang belum pernah terbayang sebelumnya.
Misinformasi dan manipulasi
Konten-konten yang dihasilkan AI juga dapat menyebabkan misinformasi dan manipulasi opini publlik.
Oleh karena itu, diperlukan upaya memerangi informasi yang dihasilkan AI demi menjaga integritas informasi di era digital ini.
Hilangnya hubungan antar manusia
Penggunaan AI hingga bergantungnya seseorang atau lembaga pada AI dapat menyebabkan berkurangnya empati, keterampilan sosial, hingga hubungan antar manusia.
Dampak negatif artificial intelligence ini dapat dicegah dengan menjaga keseimbangan penggunaan teknologi dan interaksi antar sosial yang terjaga.
Perlombaan senjata kecerdasan buatan
Konsekuensi dari perkembangan teknologi AI yang makin pesat adalah penggunaannya yang makin meluas. Hal ini juga berdampak pada perlombaan senjata AI.
Sejumlah perusahaan teknologi dunia juga mendesak untuk menghentikan sementara pengembangan sistem AI tingkat lanjut, terutama untuk senjata. Hal ini dapat berisiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.
Konsentrasi kekuasaan
Pengembangan AI yang didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan pemerintah dapat berisiko memperburuk ketimpangan dan membatasi keberagaman dalam aplikasi AI.
Kunci untuk mencegah dampak negatif AI ini adalah mendorong pengembangan AI yang terdesentralisasi dan kolaboratif demi menghindari pemusatan kekuasaan.
Risiko eksistensial
Perkembangan artificial general intelligence (AGI) atau kecerdasan umum buatan telah melampaui kecerdasan manusia. Namun, hal ini telah menimbulkan kekhawatiran jangka panjang bagi umat manusia.
Prospek AGI dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Hal ini juga dapat menimbulkan bencana karena sistem canggih AI bisa saja tidak sejalan dengan nilai atau prioritas manusia.
Baca Juga: 10 Manfaat Kegunaan AI dalam Akuntansi: Mudah dan Efisien
Di balik kemudahan akses yang dapat meringankan pekerjaan kita sehari-hari, terdapat beberapa dampak negatif artificial intelligence yang perlu kita waspadai. Kamu juga perlu lebih cermat ketika bekerja dengan memanfaatkan AI.
Selain itu, kamu pun bisa mengasah kecermatan dan memperluas wawasan tentang aneka ragam budaya Indonesia serta informasi teknologi terkini bersama WonderVerse Indonesia.
WonderVerse Indonesia adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse Indonesia, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.
Enggak cukup sampai di situ, di WonderVerse Indonesia kamu juga bisa merasakan pengalaman melihat alam Bali, Wakatobi, hingga Raja Ampat secara 360 dengan menggunakan VR! Kamu juga bisa menonton konser band atau penyanyi kesukaan kamu tanpa harus keluar rumah. Menarik ya? Yuk, coba sensasi jelajah Indonesia dan keseruan lainnya secara virtual di WonderVerse Indonesia sekarang!
