Rumah Gadang, Bangunan Adat Minang yang Penting dan Canggih

Rumah Gadang merupakan salah satu rumah adat dari Provinsi Sumatera Barat. Ciri khasnya bisa langsung dikenali dari wujud atapnya yang tampak bertumpuk-tumpuk dan terlihat seperti tanduk kerbau. Meskipun tradisional, rumah adat ini memiliki “fitur canggih” yang banyak diterapkan pada bangunan-bangunan saat ini.

Kamu bisa simak lebih lanjut mengenai Rumah Gadang, termasuk asal-usul, filosofi, serta keunikan dan kecanggihan dari Rumah Gadang ini.

Asal-usul Rumah Gadang

Asal-usul Rumah Gadang - WonderVerse Indonesia

Asal-usul Rumah Gadang dikaitkan dengan beberapa cerita rakyat - WonderVerse Indonesia

Rumah Gadang merupakan rumah tradisional atau rumah adat Sumatera Barat. Rumah dengan nama lain Rumah Bagonjong atau Baanjuang ini memiliki ciri khas yaitu bentuk atapnya yang meruncing dan sekilas tampak seperti tanduk kerbau. 

Konon, bentuk tanduk kerbau di atap Rumah Gadang adalah simbol kemenangan adu kerbau raja Minangkabau melawan kerbau milik raja dari sebuah kerajaan di Jawa. Tanduk kerbau pun telah menjadi penanda kejayaan Minangkabau sejak itu. Asal-usul ini dikaitkan dengan cerita rakyat berjudul “Tambo Alam Minangkabau”.

Selain cerita rakyat tadi, asal-usul Rumah Gadang dalam versi lain menyebutkan bahwa atapnya yang berbentuk tanduk terinspirasi dari bentuk kapal “Lancang”. Lancang itu melintasi Sungai Kampar yang saat tiba di muaranya, kapal itu diangkat ke daratan dan diiberi atap menggunakan tiang layar kapal itu lalu diikat dengan tali.

Kisah itu juga menyebutkan bahwa tiang jadi miring dan melengkung seperti gonjong—bagian lancip di atap Rumah Gadang. Akhirnya, kapal itu diubah menjadi Rumah Gadang. Hingga kini, kamu bisa menemukan banyak Rumah Gadang berdiri kokoh meski usianya sudah cukup tua di berbagai wilayah di Sumatera Barat.

Filosofi Rumah Gadang

Filosofi Rumah Gadang - WonderVerse Indonesia

Rumah Gadang dibuat dengan mengikuti filosofi Alam Takambang Jadi Guru - WonderVerse Indonesia

Rumah Gadang adalah rumah yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal saja. Pasalnya, setiap detail dari Rumah Gadang dibuat dengan mengikuti filosofi hidup orang Minangkabau sejak lama, yaitu “Alam Takambang Jadi Guru”. Filosofi itu berarti semua hal akan melalui proses meniru dan belajar dari lingkungan alam sekitar.

Rumah Gadang menggambarkan kondisi alam Bukit Barisan. Puncak pada atapnya didesain bergaris lengkung dan meninggi. Sedangkan garis lerengnya melengkung dan mengembang ke bawah berbentuk segitiga. Bentuk tanduk kerbau pada atap Rumah Gadang juga menjadi simbol bagi persatuan masyarakat Minangkabau.

Jika dilihat dari fungsinya, Rumah Gadang adalah jenis bangunan yang paling cocok dengan iklim tropis. Atapnya dirancang lancip sehingga air hujan dapat mengalir dan tidak mengendap pada lapisan-lapisan ijuk. Atap gonjong tersebut mengungkap makna filosofis kesatuan masyarakat Minangkabau yang digambarkan lewat tiga lapis gonjong.

Rumah Gadang pun dibangun dengan selalu memperhatikan arah mata angin dari utara ke selatan. Desain ini memiliki tujuan menjaga rumah dari terpaan angin kencang serta sinar matahari yang menyengat. Kolongnya juga dibuat tinggi untuk memberikan angin segar, terlebih saat musim kemarau.

Rumah Gadang dihiasi beragam motif yang terinspirasi dari alam, mulai dari daun, bunga, buah-buahan, dan ragam tumbuhan lainnya dengan kombinasi warna merah, hitam, kuning, dan hijau. Ukirannya dibuat dengan perencanaan matang dan harus berdasarkan adat Basandi Syarak yang memiliki tiga filosofi, antara lain:

  • Ukue Jo Jangka, bermakna mengukur menggunakan jangka.
  • Alue Jo Patuik, bermakna memperhatikan alur dan kepatutan.
  • Raso Jo Pariso, bermakna mengandalkan rasa dan berdasar pada rujukan bentuk-bentuk geometris.

Secara keseluruhan, Rumah Gadang memiliki filosofi yang bukan dilihat dari bentuknya, tetapi fungsinya. Rumah Gadang bagi masyarakat Minangkabau adalah tempat yang dapat melingkupi segala keperluan sehari-hari maupun adat, yaitu untuk tempat tinggal, bermusyawarah, melaksanakan upacara adat, dan merawat keluarga.

Keunikan dan Kecanggihan Rumah Gadang

Keunikan dan Kecanggihan Rumah Gadang - WonderVerse Indonesia

Rumah Gadang dirancang kokoh agar anti gempa dan anti rayap - WonderVerse Indonesia

Berikut ini adalah sejumlah “fitur canggih” dari Rumah Gadang, sebuah rumah adat tradisional yang telah menerapkan prinsip anti gempa dan anti rayap. Fitur ini merupakan warisan tradisi pembangunan Rumah Gadang sejak lama oleh masyarakat Minangkabau.

  • Tiang-tiang anti gempa

    Jika melihat struktur bangunannya, Rumah Gadang ini sangat kokoh dan bahkan masuk dalam kategori bangunan kuat yang tahan terhadap guncangan gempa. Rumah Gadang anti gempa karena disokong oleh banyak tiang kayu yang kuat. 

    Teknologi ini menandakan orang Minang telah beradaptasi dengan kondisi alam Sumatera Barat yang rawan gempa sejak lama. Rumah Gadang bisa tahan gempa juga karena penggunaan batu yang digunakan untuk menyangga pilar utama agar pilar kayunya tidak langsung menyentuh tanah.

  • Sama sekali tidak menggunakan paku

    Kekuatan Rumah Gadang yang anti gempa juga didukung oleh penggunaan pasak sebagai komponen utama penyusun bangunan. Penggunaan pasak juga membuat Rumah Gadang dibangun tanpa menggunakan paku sama sekali. Pasak dipercaya bisa membuat kayu tidak mudah patah atau roboh.

  • Kayu anti rayap

    Rumah Gadang banyak menggunakan material kayu, terutama kayu pohon juha. Saat proses pembangunan, kayu juha yang telah dipilih dan ditebang tidak langsung digunakan untuk membuat penyangga rumah, tetapi justru direndam air terlebih dahulu. Kayu itu bahkan direndam hingga beberapa tahun.

    Proses perendam kayu itulah yang membuat kayu lebih kokoh dan tetap fleksibel. Proses ini masuk akal karena rayap tidak akan suka dengan kayu yang lembap, apalagi karena sudah lama direndam air.

  • Dapur terpisah dari rumah utama

    Dapur pada Rumah Gadang diletakkaan secara terpisah dari rumah utama. Area dapur biasanya berada di halaman belakang rumah dan dibuat sangat nyaman dan megah. Dapur yang digunakan sebagai tempat menyiapkan makanan sehari-hari menjadi bagian penting untuk menciptakan kuliner Minangkabau yang terkenal lezat hingga hari ini.

  • Terdapat rangkiang di pinggir rumah

    Rangkiang adalah sebuah lumbung berupa rumah kecil. Rangkiang biasanya didirikan di pinggir Rumah Gadang yang fungsinya adalah untuk menyimpan berbagai persediaan bahan makanan serta padi. Rangkiang juga dilengkapi dengan singkok, loteng berbentuk segitiga.

Rumah Gadang memiliki karakteristik yang unik dan dilengkapi pula dengan fitur-fitur canggih yang membuatnya tetap kokoh, tahan gempa, dan anti rayap. Selain Rumah Gadang, kamu bisa memperluas wawasan kamu tentang kebudayaan Minangkabau dan Indonesia bersama WonderVerse Indonesia.

WonderVerse adalah platform yang menyediakan pengalaman virtual untuk melihat kebudayaan dan keindahan Indonesia. Bersama WonderVerse, kamu bisa menjelajah alam Indonesia dan melihat ragam hewan khas Indonesia, mengenal beragam budaya dan pakaian adat Indonesia, hingga membeli makanan dan souvenir khas Indonesia.

Yuk, rencanakan liburan impian kamu di Indonesia dengan menjelajahi keajaiban alam Indonesia dari universe lain dengan WondeReal Land. Untuk pengalaman yang lebih terasa, kamu bisa memainkannya dengan bantuan 360 VR. 

Melalui WondeReal, kamu bisa memesan semua akomodasi mulai dari tiket pesawat, wisata, hingga transportasi lokal harian. Penasaran seperti apa? Yuk, kunjungi WonderVerse Indonesia Indonesia di halaman ini!

news highlight